Haniyeh, yang biasanya bermarkas di Qatar, telah menjadi wajah diplomasi internasional Hamas saat perang yang dipicu oleh serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober telah berkecamuk di Gaza. Ia telah mengambil bagian dalam pembicaraan tidak langsung yang ditengahi secara internasional untuk mencapai gencatan senjata di daerah kantong Palestina tersebut.
Beberapa bulan kemudian, pasukan Israel di Gaza membunuh Yahya Sinwar, penerus Haniyeh dan dalang serangan 7 Oktober 2023, yang memicu pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.
(Rahman Asmardika)