Pejabat Belanda Beri Bantuan Pasukan Lawan Adik Ipar Pangeran Diponegoro 

Avirista Midaada, Jurnalis
Kamis 30 Januari 2025 07:33 WIB
Pejabat Belanda Beri Bantuan Pasukan Lawan Adik Ipar Pangeran Diponegoro (Foto: Ilustrasi/Wikipedia)
Share :

PERGOLAKAN di Blora yang dilakukan adik ipar Pangeran Diponegoro memaksa Belanda untuk menambah armada. Komisaris Pemerintah Kolonial (Regeeringscommissaris) untuk Yogyakarta dan Residen Surakarta kala itu, Baron Huibert Gerard Nahuys van Burgst, langsung ke Ngawi untuk memantau kondisi di Blora.

Sang pejabat Belanda ini datang dengan membawa tambahan para perwiranya. Total ada satu perwira Eropa, dua letnan bumiputra, 62 bumiputra yang bersenjata senapan, 29 pasukan bertombak, 24 pasukan berkuda bersenjata lembing, dan masing-masing satu pemegang trompet, drum, serta peniup seruling. 

Bahkan Belanda juga mempersenjatai 14 kepala desa yang berpihak. Bahkan ada beberapa pasukan tambahan yang dibentuk di Ngawi yang dipimpin oleh Tuan JG Dezentje, sebagaimana dikutip dari buku "Antara Lawu dan Wilis : Arkeologis, Sejarah, dan Legenda Madiun Raya Berdasarkan Catatan Lucien Adam Residen Madiun 1934 - 38.

Rencana kemudian dibuat untuk membantu Blora yang terancam diserang. Perencanaan ini dipimpin oleh Nahuys yang disertai oleh Bupati Wedana Madiun. Residen Belanda Nahuys kemudian memerintahkan Letnan PH Marnitz, sebagai komandan pasukan bertombak Sumenep, untuk menyerahkan komando Wonorejo (Madiun) kepada Sersan Prekses, dan pergi menuju Rajekwesi (Bojonegoro).

Perjalanan yang diperintahkan Nahuys ini tampaknya berhasil mengalihkan perhatian musuh dari Ngawi. Hal ini merupakan keuntungan bagi pihak Belanda. Pada 9 Desember, komandan garnisun Ngawi De Munck, yang sakit-sakitan, menulis kepada Nahuys bahwa Ngawi telah ditinggalkan oleh pasukan musuh karena adanya desas-desus penyerangan Rajekwesi, Bojonegoro.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya