Seminar MTQ Internasional, Seniman Kaligrafi Indonesia Diajak Gelar Workshop di Iran

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Jum'at 31 Januari 2025 18:06 WIB
Seminar MTQ Internasional, Seniman Kaligrafi Indonesia Diajak Gelar Workshop di Iran
Share :

JAKARTA - Maestro kaligrafi asal Iran, Kavch Teymouri, memuji kepiawaian para seniman kaligrafi di Indonesia. Dia mengusulkan kaligrafer Indonesia menggelar workshop di Iran, agar terjadi pertukaran budaya dalam pengembangan seni kaligrafi.

Menurutnya, para kaligrafer Iran merasa senang bisa berinteraksi dan bertukar pikiran dengan para kaligrafer Indonesia, yang dikenal sebagai bangsa ramah dan penuh senyum. Ia berharap, para kaligrafer Indonesia terus berkarya, mengembangkan seni kaligrafi, serta menciptakan gaya khat (garis atau tulisan) baru.

“Kita harus menampakkan identitas kita sebagai Muslim melalui kaligrafi,” ujarnya dalam Seminar Internasional bertema “Kaligrafi dan Seni Islam: Harmoni Agama dan Budaya”, yang merupakan rangkaian kegiatan MTQ Internasional ke-4 di Jakarta, dikutip Jumat (31/1/2025).

Dia juga menceritakan pengalamannya selama berkunjung ke berbagai negara, ia kerap bertemu dengan para kaligrafer Indonesia dan menilai bahwa mereka telah mengembangkan berbagai jenis khat dalam seni kaligrafi.

Beberapa khat yang berkembang di Indonesia antara lain Naskhi, Tsulutsi, Farisi, dan Kufi, yang digunakan dalam berbagai media seperti mushaf Al-Qur’an, hiasan masjid, spanduk, dan karya seni.

“Ada pepatah dari Asia Tenggara yang mengatakan bahwa barang siapa memiliki keahlian menulis kaligrafi yang indah, itu pertanda luhurnya akhlak dan kemuliaan jiwanya,” ucapnya.

“Para kaligrafer di Iran merasa seolah-olah berutang budi kepada dunia kaligrafi. Karenanya, segala usaha dan kemampuan yang dimiliki harus dipersembahkan untuk kemajuan seni ini, karena keberkahan kaligrafi berasal dari Al-Qur’an,” pungkasnya.

Sementara itu, maestro kaligrafi Indonesia, Didin Sirajuddin mengatakan, seni kaligrafi di Indonesia mengalami perkembangan pesat.

“Kaligrafi tidak hanya menghiasi gedung dan masjid, tetapi juga berkembang dalam berbagai media seperti lukisan dan dekorasi. Pameran serta workshop kaligrafi semakin marak, menunjukkan bahwa seni ini sejajar dengan seni lukis lainnya,” ucapnya.

Direktur Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an Lemka ini menambahkan, pendidikan kaligrafi di Indonesia berkembang pesat dengan banyaknya sekolah, pesantren, dan sanggar seni yang mengajarkan kaligrafi, termasuk Lemka yang berdiri sejak 1985. Berkat pendidikan ini, kata Didin, kaligrafer Indonesia telah memenangkan berbagai kejuaraan kaligrafi internasional.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya