Ramadan di Palestina pada 2025 diperkirakan akan kembali diliputi dengan ketegangan dan kesedihan, mengingat situasi yang masih tidak pasti di wilayah tersebut akibat konflik yang telah berlangsung lama. Meskipun umat Muslim di Palestina tetap menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk, suasana Ramadan kemungkinan besar akan sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Berikut adalah beberapa prediksi yang mungkin terjadi selama Ramadan 2025 di Palestina:
Di tengah kesulitan ini, banyak tradisi Ramadan yang kemungkinan akan terhenti atau terbatas, seperti buka puasa bersama di masjid atau pasar-pasar Ramadan yang ramai. Sebaliknya, banyak keluarga mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, berdoa, dan berfokus pada ibadah untuk mencari ketenangan dan kedamaian.
Meski banyak yang meragukan perubahan besar dalam situasi politik dan keamanan pada 2025, Ramadan tetap menjadi waktu bagi umat Muslim untuk berdoa dan berharap akan adanya kedamaian. Sebagai malam yang penuh berkah, Laylat al-Qadr kemungkinan besar akan menjadi saat untuk banyak orang berdoa agar konflik segera berakhir dan mereka dapat merasakan ketenangan serta perdamaian di tanah suci mereka.
(Rahman Asmardika)