"Kami mengimbau kepada para orangtua agar lebih aktif mengawasi anak-anaknya dan tidak membiarkan mereka keluar rumah hingga larut malam, terutama di bulan Ramadhan. Kami juga akan terus meningkatkan patroli untuk mencegah aksi serupa terjadi kembali," tuturnya.
Ia menambahkan, jika perang sarung yang awalnya merupakan tradisi permainan khas bulan Ramadan kini semakin sering disalahgunakan hingga berujung pada aksi tawuran.
"Kami memahami bahwa perang sarung awalnya adalah permainan tradisional, tetapi jika sudah mengarah pada tindakan kekerasan dan tawuran, tentu ini menjadi ancaman bagi keamanan dan ketertiban masyarakat," pungkasnya.
(Arief Setyadi )