Widyaswendra menambahkan pada saat menjelang lebaran, biasanya kunjungan kapal meningkat yang menjadikan peti kemas juga meningkat. Di sisi lain pemerintah juga memberlakukan pembatasan angkutan barang non kebutuhan pokok di jalan raya. Hal ini menjadikan lapangan penumpukan di dalam terminal peti kemas menjadi padat dikarenakan peti kemas tidak dapat keluar dari pelabuhan.
“Dengan pengaturan pola operasi berbasis planning and control serta kesiapan terminal, kami memastikan dermaga dan lapangan penumpukan siap untuk melayani kapal dan penumpukan peti kemas selama periode lebaran 2025,” tuturnya.
Perusahaan pelayaran nasional menegaskan kesiapannya dalam mengantisipasi lonjakan baik arus barang maupun penumpang pada musim lebaran tahun ini. Ketua DPC INSA (Indonesia National Shipowners' Association) Semarang Hari Ratmoko, memastikan armada kapal yang dimiliki siap menghadapi ledakan permintaan selama periode liburan lebaran, khususnya untuk domestik.
"Kapal-kapal kita siap untuk menghadapi baik ledakan arus penumpang dan barang selama musim lebaran tahun ini," ujar Hari.