Suharyanto mengatakan bahwa Indonesia sudah punya program Desa Tangguh Bencana, bahkan juga punya program dari Bank Dunia IDRIP.
“Artinya BMKG dengan BNPB itu sudah punya kerjasama, BMKG terkait dengan peringatan dini pakai alat-alat itu. Nah kemudian BNPB menyiapkan masyarakatnya, sehingga kalau terjadi dengan tsunami, masyarakat yang sudah dilatih ini bisa segera menyelamatkan diri,”bebernya.
Suharyanto pun menjelaskan bahwa sudah ada skenario-skenario terkait potensi tsunami di sejumlah wilayah seperti di Pandeglang yang dari skenario BMKG bisa terjadi tsunami hingga 8 meter. Dengan skenario ini, kata Suharyanto, masyarakat akan dilatih kesiapsiagaan agar bisa menyelamatkan diri dari bencana.