Korban Tewas Ledakan Pelabuhan Iran Bertambah Jadi 28 Orang, Diduga Akibat Bahan Bakar Rudal

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 27 April 2025 20:02 WIB
Asap tebal mengepul akibat ledakan di Pelabuhan Bandar Abbas, Iran, 26 April 2025. (Foto: X)
Share :

JAKARTA – Ledakan dahsyat yang menghantam salah satu pelabuhan utama Iran telah menewaskan setidaknya 28 orang dan melukai 800 lainnya, menurut laporan pihak berwenang. Jumlah korban bertambah dari laporan awal, sementara enam orang masih dilaporkan hilang.

Ledakan itu terjadi di Shahid Rajaee, pelabuhan komersial terbesar di negara itu, dekat kota selatan Bandar Abbas pada Sabtu, (26/4/2025) pagi. Getaran akibat ledakan tersebut menghancurkan jendela dan atap gedung-gedung di dekatnya serta menghancurkan mobil-mobil.

Warga melaporkan merasakan dampak ledakan hingga jarak 50 km.

Video yang beredar menunjukkan api semakin membesar sebelum ledakan besar, dengan orang-orang kemudian melarikan diri dari ledakan itu dan yang lainnya terluka di jalan-jalan yang dikelilingi puing-puing yang berasap.

"Seluruh gudang dipenuhi asap, debu, dan abu. Saya tidak ingat apakah saya masuk ke bawah meja atau terlempar ke sana akibat ledakan," kata seseorang yang berada di area tersebut kepada TV pemerintah Iran, sebagaimana dilansir BBC.

Rekaman udara menunjukkan setidaknya tiga area terbakar dan menteri dalam negeri Iran kemudian mengonfirmasi bahwa api menyebar dari satu kontainer ke kontainer lainnya. Sekolah dan kantor di wilayah tersebut telah diperintahkan untuk tetap tutup pada Minggu, (27/4/2025).

 

Bahan Bakar Rudal Balistik

Salah satu konsultan risiko maritim swasta mengatakan mereka yakin kontainer yang terkena dampak tersebut berisi bahan bakar padat yang ditujukan untuk rudal balistik.

Kebakaran itu terjadi akibat "penanganan yang tidak tepat terhadap pengiriman bahan bakar padat yang dimaksudkan untuk digunakan dalam rudal balistik Iran," kata Ambrey Intelligence.

Ambrey menambahkan bahwa ia mengetahui bahwa sebuah kapal berbendera Iran "membongkar kiriman bahan bakar roket natrium perklorat di pelabuhan tersebut pada Maret 2025."

Surat kabar Financial Times sebelumnya melaporkan bahwa dua kapal telah mengirimkan bahan bakar ke Iran dari China.

Media pemerintah mengutip para saksi yang mengatakan ledakan itu terjadi setelah kebakaran terjadi dan menyebar ke kontainer yang tidak tertutup rapat yang menyimpan "bahan yang mudah terbakar."

Pejabat bea cukai kemudian merilis pernyataan yang dilaporkan oleh TV pemerintah Iran yang mengatakan ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di depot penyimpanan bahan berbahaya dan kimia.

Dalam pembaruan selanjutnya, Ambrey mengutip Organisasi Manajemen Bencana Nasional Iran yang mengatakan bahwa para pejabat sebelumnya telah mengeluarkan peringatan kepada Shahid Rajaee mengenai penyimpanan bahan kimia yang aman.

 

Pelabuhan Shahid Rajaee adalah terminal terbesar dan tercanggih di Iran, yang menjadi tempat transit sebagian besar kargo laut negara itu.

Tak Pengaruh Tangki Minyak

Letaknya di Selat Hormuz, jalur pelayaran utama untuk kargo minyak, dan sekitar 20 km (12 mil) di sebelah barat Bandar Abbas, kota pelabuhan utama Iran di pantai selatannya dan rumah bagi pangkalan utama Angkatan Laut Iran.

Perusahaan produksi minyak nasional Iran mengatakan ledakan di pelabuhan itu "tidak ada hubungannya" dengan kilang minyak, tangki bahan bakar, dan jaringan pipa negara itu, media lokal melaporkan.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah menyampaikan "penyesalan dan simpati yang mendalam" terhadap para korban. Dia telah mengumumkan penyelidikan pemerintah dan mengirim menteri dalam negeri ke wilayah tersebut untuk memimpinnya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya