Perang Pakistan dan India, DPR Dorong RI Bantu Jembatani Konflik

Awaludin, Jurnalis
Senin 12 Mei 2025 21:27 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan (foto: dok ist)
Share :

Lebih lanjut, anggota Komisi di DPR yang membidangi urusan hubungan internasional itu menekankan bahwa konflik berkepanjangan di Kashmir harus diselesaikan melalui jalur diplomasi damai yang melibatkan semua pihak secara setara. Nico juga mengingatkan Pakistan-India untuk mengedepankan prinsip-prinsip hukum internasional dan hak asasi manusia.

“Kekerasan tidak pernah dapat menjadi solusi atas konflik yang telah berlarut-larut selama puluhan tahun," tegasnya.

Nico juga mengingatkan bahwa konflik bersenjata di kawasan mana pun, khususnya yang melibatkan dua negara bersenjata nuklir seperti India dan Pakistan, dapat menimbulkan efek domino yang membahayakan perdamaian dunia.

“Maka kami mendorong India dan Pakistan untuk menahan diri serta kembali ke meja dialog melalui mekanisme bilateral maupun forum internasional," imbau Nico.

Menurut informasi, Pakistan dan India melakukan perang pesawat tempur yang diklaim sebagai salah satu pertarungan terbesar sepanjang sejarah dunia penerbangan. Sebanyak 125 pesawat tempur bertempur selama lebih dari satu jam, dengan tidak ada pihak yang meninggalkan wilayah udaranya sendiri. 

Sumber merinci bahwa pertukaran rudal terjadi pada jarak yang terkadang lebih dari 160 kilometer. Pejabat Pakistan bahkan mengklaim menjatuhkan lima pesawat India. Konflik antara kedua negara tetangga bersenjata nuklir itu tampaknya mengarah ke perang besar-besaran. Nico berharap kedua negara tak lagi menggunakan cara-cara kekerasan.

"Potensi nuklir digunakan dalam perang ini juga semakin besar. Sebab India dan Pakistan sama-sama negara yang bersenjatakan nuklir. Tentu ini harus segera diantisipasi oleh komunitas global dan kami mendesak kedua negara untuk menahan diri," tuturnya. 

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya