Perdana Menteri Shigeru Ishiba menunjuk mantan menteri lingkungan hidup Shinjiro Koizumi sebagai penggantinya di Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF). Ia mengandalkan sikapnya yang berpikiran reformis untuk membuahkan hasil.
"Bapak Koizumi adalah seseorang yang memiliki pengalaman, wawasan, dan hasrat untuk melakukan reformasi di bidang pertanian dan perikanan," kata Ishiba.
Harga beras yang naik dua kali lipat dari tahun lalu telah menjadi perhatian utama bagi para pemilih Jepang. Pemilih Jepang telah lama terbiasa dengan deflasi selama bertahun-tahun dan menderita upah, yang disesuaikan dengan inflasi sangat rendah.
Pemerintah telah melepaskan sok darurat beras sejak Maret untuk mengendalikan harga. Namun, hal itu tidak banyak berdampak.
Data pada Senin menunjukkan harga beras supermarket naik lagi dalam seminggu hingga 11 Mei, menjadi 4.268 yen atau sekira Rp485 ribu untuk sekarung ukuran 5 kg, setelah turun untuk pertama kalinya dalam 18 minggu. Harga yang tinggi semakin menyebabkan pengecer dan konsumen mencari beras asing yang lebih murah.
Ishiba mengatakan harga harus berada di antara 3.000 yen dan 3.999 yen. Agar itu terjadi, perlu membalikkan kebijakan pemerintah selama setengah abad terakhir yang mendorong pengurangan produksi untuk menjaga harga tetap stabil.
(Erha Aprili Ramadhoni)