"Itu bisa menjadi awal yang baik karena dokumenter biasanya lebih mudah dibanding film panjang. Mungkin tahun depan kita bisa menggabungkan dengan pelaku bisnis dari Indonesia dan Inggris,” katanya.
Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey CVO OBE, menyambut kerja sama tersebut.
“Kami biasa mengadakan kampanye film dan festival film bersama British Film Institute (BFI). Kami akan menjembatani koneksi tersebut. Hal lain yang bisa kita lakukan adalah memperkenalkan lebih banyak film Inggris di festival film di Indonesia,” tuturnya.
Dia pun mengajak Inggris untuk ikut berpartisipasi dalam JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival) yang diselenggarakan pada akhir November.
“Kami ingin mengundang lebih banyak negara untuk membangun ekosistem film. Ini sangat penting karena sekarang tren produksi bersama (co-production) sangat meningkat,” ucapnya.
Pada pertemuan ini, Menbud Fadli Zon juga mengungkapkan bahwa Indonesia sedang membangun ekosistem untuk pertunjukan musikal.
“Saat ini, baru ada beberapa musikal yang bisa bertahan lebih dari dua minggu, seperti Laskar Pelangi. Tapi sekarang generasi muda Indonesia sangat tertarik dengan musikal. Mereka ingin menciptakan lebih banyak produksi musikal di masa depan," katanya.