Keamanan SBU Kyiv mengatakan, operasi terhadap jembatan tersebut telah direncanakan selama beberapa bulan dan melibatkan setara dengan lebih dari satu metrik ton TNT, yang dikatakan telah merusak parah dasar penyangga jembatan. Ini adalah ketiga kalinya Ukraina menargetkan rute logistik utama sejak invasi skala penuh Moskow pada tahun 2022.
Pada bulan Oktober 2022, sebuah truk meledak di jembatan, sementara pada bulan Juli 2023, SBU mengatakan telah meledakkan sebagian jembatan menggunakan pesawat nirawak angkatan laut eksperimental. Kedua kali, Rusia memperbaiki bagian yang rusak.
Letnan Jenderal Vasyl Maliuk dari SBU, yang mengawasi operasi terbaru, menggambarkan jembatan tersebut sebagai target yang benar-benar sah, terutama mengingat musuh menggunakannya sebagai jalur logistik untuk memasok pasukannya.
"Krimea adalah Ukraina, dan segala bentuk pendudukan akan mendapat respons keras dari kami,” tegas Letnan Jenderal Vasyl Maliuk, Selasa (3/6/2025).
SBU menerbitkan rekaman yang memperlihatkan ledakan yang keluar dari air dan puing-puing beterbangan, beserta foto beberapa kerusakan di sisi jembatan.