Tewasnya Raja Singasari saat Diserang Dadakan oleh Tentara Kerajaan Kediri 

Avirista Midaada, Jurnalis
Kamis 05 Juni 2025 06:05 WIB
Illustrasi peperangan Kerajaan Singasari dan Kediri (foto: dok ist)
Share :

Raden Wijaya yang diberitahu tentang kematian Sri Kertanagara, segera kembali ke Tumapel dan mengadakan serangan balasan. Dalam serangan balasan itu Raden Wijaya dan para pengikutnya menemukan kembali putri Tribhuwana, istri Raden Wijaya. Namun putri bungsu Sri Kertanagara yang bernama Gayatri tidak ditemukan. Hanya berkat nasihat Sora, keinginan Raden Wijaya untuk terus menyerang tentara musuh, terdorong oleh nafsu mencari Putri Gayatri, dapat dicegah. 

Akhirnya Raden Wijaya masuk ke dalam hutan beserta para pengikutnya, yang berganti-ganti menggendong Putri Tribhuwana. Lama mereka itu mengembara di dalam hutan. Setelah dicapai kata sepakat antara para pengikutnya, maka Raden Wijaya dianjurkan untuk pergi ke Madura, minta bantuan kepada Adipati Wiraraja di Sumenep.

Saat pelarian itulah ada kejadian ajaib yang dialami Raden Wijaya di rumah salah satu kepala desa. Kisah ini dituliskan pada Kakawin Pararaton sebagai berikut "Keluarlah mereka dari dalam hutan, sampai di Pandakan, menuju rumah Kepala Desa Pandakan yang bernama Macan Kuping. Raden Wijaya diberi hidangan berupa buah kelapa muda, dipersilakan minum airnya".

"Ketika dipecah, ternyata kelapa itu berisi nasi putih. Heranlah semua orang melihatnya. Katanya: 'Sungguh ajaib, tak ada kelapa berisi nasi!' Gajah Pagon tidak dapat berjalan. Berkatalah Raden Wijaya kepada kepala desa Pandakan: 'Saya titip seorang teman, Gajah Pagon tak dapat berjalan, agar ia tinggal di sini!' ...... Gajah Pagon ditinggalkan.Raden Wijaya lalu pergi ke Datar pada malam hari. Setelah datang di Datar, naik perahu."

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya