Kisah Pahit Soeharto Jadi Pengangguran

Zen Teguh, Jurnalis
Selasa 10 Juni 2025 07:07 WIB
Jenderal TNI Soeharto (kiri) bersama Presiden Soekarno. Pak Harto akhirnya dilantik sebagai Presiden ke-2 RI pada 1967. (Foto: File/AP).
Share :

Jepang juga membentu lembaga keamanan di desa-desa. Sebagai tentara KNIL, Seoharto tak mau ditawan. Dari Cisarua dia memutuskan untuk pulang kampung ke Yogyakarta. Seperti sebelumnya, Soeharto lagi-lagi harus menjadi pengangguran karena keadaan.

“Saya pergi ke Yogya mengadu untung. Membosankan sekali hidup tanpa pekerjan. Maka saya kursus mengetik di Patuk, di depan asrama polisi,” kata Harto. Sayang, ketika itu penyakitnya kambuh lagi. Untuk diketahui, Harto pernah terserang malaria usai ditugaskan di Gresik saat dinas di KNIL. 

4. Dari Polisi Jadi Tentara

Takdir membawa Harto kembali berkarier sebagai serdadu. Uniknya, dia justru memulai dari kepolisian. Semasa di Patuk itu dia melihat lowongan pekerjaan. Keibuho alias Polisi Jepang menerima anggota baru. Semula Harto ragu mendaftar. Apalagi kalau bukan statusnya yang mantan tentara KNIL, juga pernah terserang malaria.

Tapi dia akhirnya lulus. Jadilah anak ketiga dari Kertosudiro-Sukirah itu menjadi anggota Pasukan Pembela Tanah Air (Peta). Setelah lulus dia pernah ditempatkan di Solo, Yogya hingga Madiun. Tapi, Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 mengubah jalan hidupnya lagi.

Semangat kemerdekaan membahana. Harto berinisiatif mengumpulkan teman-temannya mantan Peta. Kelak setelah itu mereka bergabung dengan Barisan Keamanan Rakyat (BKR). Dari sini dia terus menjalani suratan hidup sebagai serdadu. Puncak karier militernya ketika dia menjadi Panglima ABRI periode 6 Juni 1968 hingga 28 Maret 1973, setelah sebelumnya sukses menduduki jabatan Pangkostrad karena dinilai berhasil menumpas G30S/PKI.

Dari militer bocah desa Kemusuk itu menapak karier politik. Singkatnya, Soeharto diangkat MPRS sebagai Presiden ke-2 RI menggantikan Soekarno.

“Pada 12 Maret 1967, Jenderal Soeharto dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Presiden RI. Dengan pelantikan itu, secara legal formal pemerintahan Demokrasi Terpimpin yang dikenal sebagai Orde Lama pun berakhir. Akibatnya, pemerintahan baru di bawah Presiden Soeharto yang kemudian disebut Orde Baru mulai menjalankan pemerintahannya,” tulis Adi Sudirman dalam ‘Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Klasik hingga Kontemporer’.

(Zen Teguh)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya