Sarman mengungkapkan, ketinggian air yang merendam ratusan rumah warga di bantaran Sungai Wanggu mencapai 1,8 meter.
“Jadi selama ini sebelum artinya rumah itu masih bisa ditempati mereka tidak mengungsi sekalipun masuk air. Tapi posisi sekarang ini memang sudah tidak bisa karena di dalam rumah itu air sudah mencapai satu meter lebih,” jelasnya.
Kata Sarman, sejak ada kolam retensi, banjir yang terjadi setiap tahun tidak sampai masuk ke rumah warga. Namun banjir kali ini merupakan banjir terparah sejak kolam retensi di bangun Pemerintah Kota Kendari.
Kepala BPBD Kota Kendari, Cornelius Padang mengungkapkan, bahwa intesintasi hujan beberapa hari terkahir menyebabkan beberapa wilayah di Kota Kendari terjadi bencana banjir dan tanah longsor.
Namun menurut Cornelius, dari semua wilayah terdampak bencana, paling parah terjadi bantaran Sungai Wanggu Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga.
“Untuk wilayah terdampak banjir memang ada beberapa wilayah dan yang parah memang di kali wanggu ini, ini langganan setiap tahun,” tutur Cornelius.
Selain itu, banjir juga terjadi di Kampung Salo Kecamatan Kendari Barat, dan Kambu Kecamatan Kambu. BPBD Kota Kendari sudah mendirikan 3 posko di bantaran sungai wanggu dan 1 posko didirikan Kementerian Sosial.
(Awaludin)