JAKARTA - Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho memberikan instruksi terbaru kepada seluruh jajaran Dirlantas untuk melakukan komunikasi intensif kepada seluruh masyarakat terkait dengan menjaga keselamatan berkendaran. Instruksi tersebut disampaikan dalam program Polantas menyapa di seluruh jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda di Indonesia.
Agus menegaskan bahwa seluruh Dirlantas jajaran diminta melaksanakan kegiatan menyapa ke berbagai kalangan, seperti komunitas motor, para pengemudi kendaraan over dimensi dan over load, serta sopir angkutan umum.
Kegiatan ini disesuaikan dengan karakteristik dan situasi masing-masing wilayah, dengan pendekatan yang bersifat lokal dan personal.
“Melalui Polantas Menyapa, kita tidak hanya menegakkan hukum, tapi juga membangun komunikasi dan kepedulian. Kami ingin hadir bukan hanya saat menindak pelanggaran, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam menjaga keselamatan di jalan,” kata Agus, Rabu (2/7/2025).
Program ini merupakan bentuk nyata dari transformasi pelayanan lalu lintas yang humanis, partisipatif, dan proaktif. Melalui Polantas Menyapa, para personel lalu lintas diinstruksikan untuk melakukan kegiatan langsung menyapa masyarakat, menyampaikan edukasi, mendengar keluhan, serta membangun dialog dua arah yang konstruktif.
Hal tersebut dilakukan secara kolaboratif dengan menggandeng berbagai media, baik media cetak, televisi, maupun media online. Hal ini bertujuan agar pesan-pesan keselamatan dan kedekatan Polri dengan masyarakat dapat tersampaikan lebih luas dan menjangkau semua lapisan publik.
Perlu diketahui, Polantas menyapa adalah sebuah gerakan komunikasi publik yang bertujuan membangun jembatan antara Polisi Lalu Lintas dan masyarakat melalui pendekatan yang persuasif dan dialogis. Program ini menjadi wadah bagi Polantas untuk antara lain, menyampaikan edukasi lalu lintas secara langsung dan ringan.
Mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat, khususnya pengemudi dan pengguna jalan; Memberikan pemahaman tentang regulasi lalu lintas, termasuk terkait isu-isu penting seperti Over Dimensi dan Over Load, menjalin kedekatan emosional antara polisi dan masyarakat guna menciptakan budaya tertib berlalu lintas yang berkelanjutan.
Program ini juga sejalan dengan semangat Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) yang menjadi pedoman utama Polri dalam membangun institusi yang dipercaya dan dicintai masyarakat.
(Angkasa Yudhistira)