Di hari ketiga pencarian sendiri kata Ribut Eko, juga diperkuat dengan armada tambahan dua unit, yakni KRI Fanildo 732 dan satu unit helikopter Phanter dari Koarmada II. Armada tambahan ini memperkuat armada pencarian lainnya baik dari kapal laut helikopter, dan pesawat udara.
"Satu unit helikopter Phanter yang memiliki sonar dengan kemampuan mendeteksi benda-benda di bawah laut, serta dua tim penyelam dari Dislambair dan Satkopaska," tandasnya.
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya sekitar pukul 00.15 WITA pada Kamis (3/7/2025) muncul kode merah dari tim operator Pelabuhan Gilimanuk dan salah satu nahkoda kapal lain, terhadap. KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal.
Sekitar pukul 00.19 WITA KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami black out alias insiden di tengah laut. Total ada sebanyak 53 penumpang dalam manifes, dan 12 kru kapal yang bertugas. Kapal itu juga membawa 22 kendaraan berbagai macam jenis.
Proses pencarian dilakukan setiap hari sejak pukul 07.00 hingga 19.00 WIB. Tapi operasi pencarian itu juga memperhatikan cuaca yang dinamis di Selat Bali. Hingga Jumat malam (4/7/2025) sebanyak 36 orang ditemukan, dimana 30 orang dinyatakan selamat, 6 orang tewas, serta sisanya 29 orang masih dalam pencarian.
(Awaludin)