JAKARTA – Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon melakukan pertemuan strategis dengan seniman dan Dinas Pemerintah Kota Serang dalam rangka optimasi pengembangan budaya daerah yang berlangsung di Gedung E Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Banten dalam mengembangkan potensi budaya daerahnya.
“Kementerian Kebudayaan sangat mendukung kegiatan-kegiatan pemajuan kebudayaan di Kota Serang. Sekarang, setiap daerah terlihat semakin semarak dalam mengembangkan potensi budaya. Artinya, mulai ada kesadaran akan pentingnya kebudayaan,” ucapnya.
Dalam rangka merayakan hari jadi ke-18 tahun, Kota Serang berencana untuk menggelar rangkaian perhelatan seni dengan tema “Pepetan Wewe”. Pepetan Wewe merupakan tradisi hiburan dari Banten yang dilengkapi dengan iringan boneka raksasa seperti ondel-ondel.
‘Pepetan’ sendiri diambil dari kata ‘petan’ yang berarti wujud atau ciptaan, sementara sementara ‘wewe’ memiliki arti setan atau jin.
Lebih rinci, rangkaian hari ulang tahun Kota Serang dibuka dengan pameran UMKM, dilanjutkan dengan kegiatan Fun Run, Pawai Budaya Tematik “Pepetan Wewe”, Serang Fair dan Semarak Budaya, Ziarah dan Tabur bunga, lantas ditutup dengan Kongres Kebudayaan Kota Serang pada 30 Agustus 2025 mendatang.
Dalam rangka mengembangkan potensi budaya di Kota Serang, Kementerian Kebudayaan turut mendorong pemugaran situs-situs budaya Banten, terutama kawasan situs peninggalan Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, dan Benteng Speelwijk.
Menurut Menbud, Banten memiliki potensi budaya yang kuat, sehingga diperlukan program revitalisasi agar kawasan budaya Banten tidak tergerus oleh zaman.
“Kita perlu gambar denahnya untuk bantu melakukan pemugaran. Mungkin nanti bisa bekerja sama dengan mencari beberapa dokumen dari Eropa,” ujarnya.
Dia optimistis kawasan Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, dan Benteng Speelwijk bisa menjadi pusat kebudayaan Banten. Sebab, lanjut Menbud, ketiga situs budaya tersebut berpotensi menjadi ikon kebudayaan Indonesia seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Namun, diperlukan peninjauan lebih lanjut agar proses pemugaran dapat dilakukan secara bertahap.
“Dulu Candi Borobudur dan Candi Prambanan sempat tertanam dan berantakan, tapi dilakukan revitalisasi. Surosowan, Kaibon, dan Benteng Speelwijk ada rencana untuk pemugaran, kita harus coba cari informasinya,” ujarnya.
Sejalan dengan Menbud Fadli, Wakil Wali Kota Serang Nur Agis Aulia turut mengapresiasi upaya Kementerian Kebudayaan dalam memajukan budaya Serang.
Menurutnya, diperlukan sinergi antara pemerintahan pusat dan daerah agar pemajuan budaya dapat dilakukan secara maksimal.
“Saya ingin memfasilitasi teman-teman budayawan untuk bisa mengembangkan potensinya,” tuturnya.
Turut hadir untuk mendampingi Menteri Kebudayaan, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Ismunandar; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; dan Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja.
Di akhir pertemuan tersebut, Menbud Fadli berharap bahwa pemerintah Kota Serang bisa terus memfasilitasi seniman dan menjaga ekosistem budaya di Serang dan sekitarnya.
“Fondasi pembangunan daerah memang harus kembali kepada budaya, dan diperlukan kolaborasi antara daerah dan pusat,” tuturnya.
(Agustina Wulandari )