Pada hari sebelumnya, Menbud Fadli Zon juga mengunjungi Museum Phono Paris, sebuah institusi budaya yang menyimpan dan merawat sejarah rekaman suara sejak abad ke-19.
Museum ini memiliki koleksi berharga, seperti fonograf, gramofon, tape recorder, kaset, CD, hingga file MP3, yang menggambarkan perkembangan teknologi perekaman suara dari masa ke masa.
“Beberapa gramofon dan piringan hitam juga dipamerkan di Galeri Phono. Masuk ke dalamnya, disuguhi petualangan besar yang berhubungan dengan rekaman suara/sejarah suara dari tahun 1857 hingga saat ini,” ujar Menbud Fadli usai meninjau koleksi di Museum Phono.
Kunjungan ke Museum Phono ini menjadi momen reflektif terhadap pentingnya pelestarian artefak budaya dan teknologi suara, sejalan dengan misi Kementerian Kebudayaan dalam menjaga warisan budaya takbenda, termasuk rekaman musik dan tradisi lisan.
Kementerian Kebudayaan memandang kunjungan kenegaraan ini sebagai momentum strategis untuk memperkuat kerja sama kebudayaan antara Indonesia dan Prancis, khususnya dalam bidang pelestarian warisan budaya dan kolaborasi lintas negara.
(Agustina Wulandari )