Menurutnya, aksi para pengusaha yang memanipulasi kualitas dan harga beras ini tidak hanya merugikan rakyat kecil sebagai konsumen utama, tetapi juga memberikan dampak kerugian besar terhadap perekonomian nasional.
"Kalau menurut saya ini sudah termasuk subversi ekonomi. Ini seperti menikam rakyat sendiri. Anda bisa bayangkan, kerugiannya Rp100 triliun per tahun. Dengan Rp1.000 triliun, kita mungkin bisa menghapus kemiskinan dalam lima tahun," ujarnya.
Prabowo juga menekankan bahwa keadilan ekonomi adalah pondasi penting bagi pembangunan nasional. Ia menyatakan tidak akan mentolerir praktik-praktik curang yang menyengsarakan rakyat.
(Awaludin)