Marthinus: Kantor BNN Harus Menakutkan bagi Penjahat Narkoba

JAKARTA – Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, menegaskan keberadaan kantor BNN di setiap daerah harus menjadi simbol ketegasan negara dalam memberantas peredaran narkotika. Bahkan, Kantor BNN harus menjadi tempat yang menakutkan bagi para penjahat narkoba, bukan sekadar fasilitas administrasi.

"Saya memaknai kantor itu adalah merupakan simbol pemerintah menghadirkan layanan, menghadirkan rasa. Jangan pernah membuat nilai-nilai tadi luntur akibat dari perbuatan-perbuatan Kita sendiri. Kantor ini harus menakutkan bagi para penjahat, kantor BNN harus jadi simbol ketakutan bagi para bandar," ujarnya, dikutip Rabu (23/7/2025).

Marthinus menyampaikan hal tersebut saat meresmikan Kantor BNN Sulawesi Tengah dan gedung rehabilitasi Kabupaten Morowali pada Selasa 22 Juli 2025. Hal itu diutarakannya di depan sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat, termasuk Kapolda Sulawesi Tengah, Bupati Morowali, dan Bupati Morowali Utara.

Menurutnya, gedung baru BNN tidak boleh hanya menjadi lambang fisik kehadiran lembaga. Namun, juga harus menjadi pusat kekuatan hukum dan moral yang mampu mengguncang nyali para pelaku kejahatan narkotika.

Kantor baru BNN itu dibangun di atas lahan hibah seluas 20.000 m² dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dengan luas bangunan 1.041 m². Ada berbagai fasilitas penunjang seperti pos jaga, rumah pompa, dan rumah genset.

Sedangkan gedung rehabilitasi yang di Morowali berdiri di atas lahan 4.000 m² dengan luas bangunan 829,25 m².  
Keberadaannya diharapkan dapat memperkuat layanan rehabilitasi serta upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di wilayah timur Indonesia.

(Arief Setyadi )