Menurut Reza, para pelaku membuat akun Facebook dengan mengaku dapat menebak nomor togel, mengatasnamakan warga Malaysia, dan menyasar korban warga Malaysia. Setelah korban tertarik, komunikasi dialihkan melalui WhatsApp, dan korban diminta mentransfer uang ke sejumlah rekening fiktif.
“Korban diminta memilih jumlah angka yang ingin ditebak dan diwajibkan mentransfer sejumlah uang dengan dalih biaya ritual, seperti penyembelihan kambing atau bahan sesajen,” jelasnya.
Akibat penipuan ini, korban dilaporkan mengalami kerugian mencapai Rp150 juta.
Selain modus togel, pelaku juga menjalankan penipuan melalui akun TikTok dengan cara menggelar giveaway palsu kepada warga Malaysia. Korban dijanjikan hadiah dan diminta mengirim screenshot, lalu diarahkan menghubungi nomor WhatsApp.
“Setelah itu, korban diminta mentransfer uang dengan alasan biaya pengesahan atau pajak. Jika korban curiga dan menolak, pelaku langsung memutus komunikasi,” pungkas Reza.
(Awaludin)