Lebih lanjut, ia mengatakan, serangan dan penghancuran yang sistematis terhadap budaya, situs bersejarah, monumen, dan pusat peradaban Palestina di Gaza bukan hanya menghancurkan fisik, tetapi juga merupakan upaya penghapusan identitas suatu bangsa dan peradaban.
"Ini adalah bentuk genosida budaya yang sangat kejam dan nyata di zaman modern. Termasuk di dalamnya adalah serangan brutal terhadap para budayawan, seniman, dan intelektual Palestina yang menjadi penjaga dan pewaris nilai-nilai budaya bangsa,” ujarnya.
Menteri Fadli Zon juga menegaskan bahwa negara-negara yang mendukung rezim Zionis Israel, yang terus membiarkan dan bahkan memfasilitasi kekejaman ini, telah kehilangan legitimasi moral untuk berbicara mengenai demokrasi dan hak asasi manusia.
“Mereka yang membiarkan dan membela rezim penindas ini tidak punya lagi hak untuk mengklaim diri sebagai penjaga nilai kemanusiaan,” katanya
Tindakan ini, lanjutnya, merupakan penghapusan ingatan sejarah sebuah bangsa dan merupakan tragedi kemanusiaan dan budaya yang sangat kejam.