JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia hingga 16 Agustus 2025.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan bahwa indeks Dipole Mode yang saat ini bernilai negatif berperan memicu aliran massa udara dari Samudra Hindia menuju Indonesia. Gabungan faktor dinamika atmosfer tersebut mendorong pertumbuhan awan hujan masif yang berpotensi memicu hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Berdasarkan analisis BMKG, potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada 12–13 Agustus 2025 dapat terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
“Sementara itu, pada 14–16 Agustus 2025, intensitas hujan diperkirakan menurun, namun wilayah Bengkulu, Kalimantan Timur, dan Papua Pegunungan tetap berpotensi mengalami hujan lebat,” kata Andri, Selasa (12/8/2025).
Selain itu, angin kencang berpeluang terjadi di Aceh, Banten, Jawa Barat, Bali, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan, yang dapat memicu gelombang laut tinggi di wilayah sekitarnya.
Andri menambahkan, peningkatan curah hujan dapat mengganggu aktivitas panen dan tanam di sebagian wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra Selatan. Petani diimbau untuk menghindari penanaman di lahan rendah yang rawan genangan, serta memperkuat saluran irigasi dan drainase. Sebaliknya, sebagian wilayah NTB dan NTT yang relatif lebih kering dinilai cocok untuk kegiatan pengeringan hasil panen.
Peningkatan curah hujan juga diperkirakan berdampak pada sektor pariwisata, khususnya destinasi pegunungan dan air terjun. Pengunjung diharapkan waspada terhadap hujan lebat dan kabut tebal.
“Masyarakat yang berwisata ke pantai selatan Jawa dan Bali juga perlu berhati-hati terhadap gelombang tinggi dan angin kencang yang membahayakan wisatawan. Aktivitas laut seperti snorkeling dan surfing sebaiknya ditunda,” ujarnya.
BMKG juga mengingatkan masyarakat yang melakukan perjalanan darat untuk waspada terhadap risiko jalan licin dan longsor, terutama di wilayah pegunungan dengan curah hujan tinggi.
Peningkatan tinggi gelombang berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Sumatra, Perairan Selatan Jawa dan Bali, serta Perairan Selatan Lombok hingga Pulau Sumba. Nelayan dan operator kapal diimbau memantau peringatan BMKG untuk meningkatkan kewaspadaan di laut.
(Awaludin)