Menurutnya, pungutan liar itu membuat pedagang merasa keberatan karena hasil berjualan juga tidak seberapa. Pihaknya memastikan salar liar tersebut tidak masuk ke kas daerah.
“Perputaran uang hasil pungli cukup besar. Jika dihitung setiap pedagang Rp30 ribu dikali 850 pedagang, mencapai Rp25.500.000 setiap hari. Ini sudah luar biasa dan uangnya saya pastikan tidak ada yang masuk ke kas daerah,” terang Orok.
(Awaludin)