Mustafa Al Barghouti Tolak Relokasi Warga Palestina ke Indonesia, Ini Alasannya

Muhammad Refi Sandi, Jurnalis
Rabu 03 September 2025 00:30 WIB
Tokoh nasional Palestina Mustafa Al Barghouti (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Tokoh nasional Palestina, Mustafa Al Barghouti, menolak keras wacana relokasi 2.000 warga Palestina ke Indonesia. Menurutnya, langkah tersebut justru dapat memudahkan misi Israel untuk mengosongkan Gaza dari penduduk aslinya.

Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers bertajuk “Situasi Terkini Palestina – Genosida dan Siasat Migrasi Paksa” di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).

“Bagaimana Anda hanya peduli kehidupan 2.000 orang untuk dievakuasi ke luar, sementara jutaan orang di dalam tidak diperhatikan. Cara membantu Palestina bukan dengan cara kekanak-kanakan, bukan dengan memberi kesempatan mereka keluar,” tegas Mustafa.

Ia menambahkan, relokasi justru akan menguntungkan Israel. “Ketika itu terjadi, maka akan memudahkan misi Israel mengosongkan Gaza dari rakyatnya,” ujarnya.

Mustafa menegaskan, pengalaman puluhan tahun menunjukkan bahwa 7,5 juta pengungsi Palestina di luar negeri tidak bisa kembali ke tanah kelahiran mereka. “Israel tidak akan mengizinkan itu terjadi,” kata dia.

 

Sebagai perbandingan, Mustafa balik bertanya kepada publik Indonesia. “Maukah kalian warga Indonesia yang terluka akibat perang, dipindahkan ke Vietnam?” ujarnya.

Klarifikasi Pemerintah Indonesia

Sebelumnya, Istana membantah wacana relokasi permanen. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa pemerintah hanya berencana memberikan perawatan medis bagi warga Palestina yang terluka, bukan memindahkan mereka secara permanen.

“Pemerintah tidak merelokasi warga Palestina. Kita hanya mau mengobati mereka yang cedera parah di Indonesia, lalu setelah sembuh dikembalikan ke negaranya,” kata Hasan di Jakarta Pusat, Sabtu (17/5).

Hasan memastikan proses itu pun membutuhkan banyak persetujuan, baik dari otoritas Palestina maupun negara-negara sekitar. “Itu pun perlu banyak syarat. Dan mereka tidak akan menetap permanen di Indonesia,” tegasnya.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya