Dua Gempa Susulan Guncang Afghanistan, Korban Tewas 2.200 Orang

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Jum'at 05 September 2025 14:48 WIB
Dua Gempa Susulan Guncang Afghanistan, Korban Tewas 2.200 Orang (Reuters)
Share :

JALALABAD - Dalam 12 jam, dua gempa susulan dahsyat mengguncang Afghanistan timur, kata  Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ), Jumat (5/9/2025). Guncangan gempa itu memicu kekhawatiran akan lebih banyak korban jiwa dan kerusakan di wilayah yang telah menewaskan sekitar 2.200 orang dalam empat hari.

1. Gempa Susulan

Para penyintas di wilayah rawan gempa tersebut berjuang untuk mendapatkan kebutuhan dasar sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan badan-badan lainnya memperingatkan akan kebutuhan mendesak akan dana, makanan, pasokan medis, dan tempat tinggal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mengupayakan dana sebesar 4 juta dolar AS.

Gempa susulan terbaru ini menyusul dua gempa bumi yang melanda negara Asia Selatan tersebut, melansir Reuters. Pemerintahan Taliban memperkirakan 2.205 korban tewas dan 3.640 korban luka hingga Kamis.

Seorang saksi mata Reuters mengatakan, gempa susulan terus-menerus melanda Provinsi Nangarhar dan rincian kerusakan masih dikumpulkan. Gempa bumi berkekuatan 5,4 skala Richter pada Jumat mengguncang wilayah tenggara Afghanistan pada kedalaman 10 km (6,2 mil), kata GFZ. Gempa itu terjadi beberapa jam setelah gempa bumi lainnya pada Kamis malam.

Gempa bumi pertama minggu ini berkekuatan 6 skala Richter. Itu merupakan salah satu gempa paling mematikan di Afghanistan, yang mengakibatkan kerusakan dan kehancuran di provinsi Nangarhar dan Kunar ketika terjadi pada kedalaman dangkal 10 km.

Gempa kedua berkekuatan 5,5 skala Richter pada hari Selasa menyebabkan kepanikan dan mengganggu upaya penyelamatan karena mengakibatkan longsoran batu menuruni gunung dan memutus jalan menuju desa-desa di daerah terpencil.

Dengan rumah-rumah yang sebagian besar dibangun dari pasangan bata kering, batu, dan kayu, beberapa keluarga lebih memilih tinggal di tempat terbuka daripada kembali ke rumah. Hal ini sebagai tindakan pencegahan terhadap gempa susulan.

Juru Bicara Departemen Kesehatan di Provinsi Nangarhar, Naqibullah Rahimi, mengatakan episentrum gempa bumi hari Kamis berada di distrik Shiwa dekat perbatasan dengan Pakistan, dan terdapat beberapa laporan awal mengenai kerusakan. 

 

Gempa-gempa sebelumnya meratakan desa-desa di kedua provinsi, menghancurkan lebih dari 6.700 rumah, dan petugas penyelamat mengevakuasi jenazah dari reruntuhan pada hari Kamis.

Gempa-gempa tersebut sebagian besar terjadi di pegunungan Hindu Kush, tempat bertemunya lempeng tektonik India dan Eurasia.

2. Krisis Pendanaan

WHO menyatakan, tanah longsor dan puing-puing di jalan-jalan utama menghambat upaya bantuan. WHO pun seraya menyerukan lebih banyak dana untuk menyediakan layanan kesehatan dan pengawasan penyakit.

"Kesenjangan dana setidaknya $4 juta mengancam penundaan kegiatan-kegiatan penting, menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan dukungan internasional," tambahnya dalam sebuah pernyataan.

WHO memperingatkan risiko penyakit, yang berasal dari tempat penampungan yang penuh sesak, air yang tidak aman, dan pengelolaan limbah yang tidak tepat, sementara masuknya warga Afghanistan yang baru-baru ini dideportasi dari Pakistan membebani sistem layanan kesehatan yang rapuh.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya