Profil Bishnu Prasad Paudel, Menkeu Nepal yang Ditelanjangi dan Diarak Massa ke Sungai

Dian AF, Jurnalis
Kamis 11 September 2025 16:04 WIB
Bishnu Prasad Paudel, Menteri Keuangan Nepal/Foto: thehimalayantimes
Share :

BISHNU Prasad Paudel, Menteri Keuangan Nepal, menjadi pusat perhatian dunia setelah insiden tragis di mana ia ditelanjangi dan diarak massa hingga ke sungai saat demonstrasi besar-besaran di Kathmandu. Aksi tersebut menjadi simbol kemarahan publik terhadap elite politik Nepal akibat kebijakan kontroversial dan krisis yang melanda negeri Himalaya itu.

Siapa Bishnu Prasad Paudel?

Bishnu Prasad Paudel lahir pada 20 November 1959 di Syangja, Nepal. Ia memulai karier politiknya pada usia 18 tahun dengan bergabung ke Partai Komunis Nepal. Selama masa sistem Panchayat, Paudel sempat dipenjara karena aktivitas politiknya.

Meskipun demikian, ia tetap aktif dalam gerakan rakyat. Paudel telah menjabat sebagai Menteri Keuangan Nepal dalam beberapa periode, termasuk pada 2015–2016, 2020–2021, dan sejak Juli 2024 hingga September 2025.

Di bawah kepemimpinannya, ekonomi Nepal menghadapi tantangan besar seperti pengangguran tinggi dan pelemahan mata uang. Situasi ini diperparah oleh tuduhan korupsi dan ketimpangan sosial yang semakin tajam, menjadikan Paudel sebagai representasi dari masalah-masalah tersebut.

Kronologi Insiden

Pada 9 September 2025, Nepal diguncang gelombang demonstrasi yang dipimpin oleh generasi muda "Gen Z", sebagai buntut dari kebijakan pelarangan media sosial dan tuduhan korupsi. Demonstrasi berlangsung panas dan berujung pada tindakan anarkis yang melibatkan ribuan warga di ibu kota Kathmandu.

Sebuah rekaman yang bersumber dari Times of India dan NDTV World memperlihatkan Bishnu Prasad Paudel berlari di jalanan ibu kota Kathmandu, diikuti puluhan demonstran yang mendesak dari belakang. Dari arah berlawanan, seorang pemuda pengunjuk rasa tiba-tiba melompat dan menendang Paudel hingga tubuhnya terpental ke tembok merah dan akhirnya terjatuh ke tanah, sebelum berusaha bangkit kembali.

Kerusuhan ini tidak hanya menyebabkan trauma bagi Paudel, tetapi juga menewaskan sedikitnya 19 orang, dengan lebih dari 300 korban luka-luka di berbagai wilayah. Aksi massa juga menyasar rumah pejabat tinggi seperti Perdana Menteri KP Sharma Oli, yang akhirnya resmi mengundurkan diri.

Dampak dan Tanggapan Publik

Peristiwa ini mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah dan elite politik. Demonstrasi yang awalnya damai berubah menjadi kekerasan setelah pemerintah melarang 26 platform media sosial populer seperti Facebook, X, Instagram, dan YouTube.

Dalam suasana krisis, pemerintah Nepal belum memberikan konfirmasi resmi atas kejadian tersebut, namun tekanan publik semakin besar agar reformasi sistem segera dilaksanakan.
 

(Fetra Hariandja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya