MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) menetapkan Ketua Animal Defenders Indonesia (ADI), Doni Herdaru Tona sebagai tersangka. Pendiri ADI itu terjerat kasus dugaan penipuan.
Penetapan itu tertuang dalam Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang diterbitkan penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan pada 11 Juni 2025.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, mengatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup.
"Iya memang kan masih ditangani Polres Jakarta Selatan atas nama terduga, kemudian memang sudah ditetapkan tersangka," kata Murodih saat dikonfirmasi, Kamis (18/9/2025).
Dalam SPDP yang dikirim ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Doni Herdaru Tona disangka melanggar Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan. Saat ini, penyidik masih melengkapi berkas perkara sebelum dilimpahkan ke jaksa penuntut umum (JPU).
Meski demikian, pihak kepolisian belum merinci lebih lanjut modus penipuan yang diduga dilakukan Doni Herdaru, termasuk jumlah kerugian maupun siapa saja korban dalam kasus ini.
"Sekarang masih lengkapi berkas. Nanti kan koordinasi ke jaksa dulu, kalau sudah lengkap nanti koordinasi ke sana," ujar Murodih.
Doni Herdaru jadi tersangka dari laporan yang dibuat artis dan aktivis sosial, Melanie Subono pada April 2017 silam. Laporan Melani sendiri terdaftar dengan nomor laporan LP/2042/IV/2017/PMJ/Dit. Reskrimum tanggal 27 April 2017.
Kemudian, laporannya dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Melanie buat laporan karena kasus yang menimpa anjing kesayangannya.
Kata dia, kasus yang menimpanya hanyalah satu dari banyak kasus yang menyeret Animal Defenders Indonesia.
Ia mengaku menerima informasi dari orang-orang yang juga menitipkan hewan peliharaan ke Animal Defenders Indonesia, yang hewan peliharannya, justru ditelantarkan bukan dirawat.
(Fahmi Firdaus )