“Aplikasi Phinnisi ini mempermudah proses pelayanan kapal, mengurangi bottleneck, dan memperlancar arus barang. Dampaknya terasa pada kelancaran rantai logistik sekaligus menjaga keandalan Tanjung Priok sebagai gerbang utama perdagangan Indonesia,” tuturnya.
Kegiatan penyegaran tidak hanya menampilkan paparan teknis, tetapi juga forum diskusi dan tanya jawab. Para Shipping Agent menyampaikan masukan, mulai dari kebutuhan fitur tambahan hingga usulan integrasi yang lebih luas dengan ekosistem kepelabuhanan lainnya.
Perkuatan transformasi digital melalui pembaruan aplikasi Phinnisi tidak hanya dimaksudkan untuk mempercepat proses pelayanan kapal, tetapi juga untuk memperkuat daya saing logistik nasional.
Kehadiran Phinnisi yang efisien, terintegrasi, dan berbasis real-time diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan dunia usaha terhadap kepastian layanan, sekaligus mendukung target pemerintah dalam menurunkan biaya logistik nasional yang pada akhirnya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Pelindo memastikan transformasi digital menjadi fondasi pengembangan layanan di masa mendatang. “Penyempurnaan aplikasi Phinnisi akan terus dilakukan agar sistem ini dapat terintegrasi lebih luas dan berkontribusi pada terwujudnya ekosistem logistik nasional yang efisien, transparan dan berdaya saing,” kata Yandri.
(Agustina Wulandari )