JAKARTA – Bareskrim Polri melakukan asistensi terkait kasus dugaan keracunan dari Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Kendati, pengusutan dilakukan oleh tiap polda jajaran.
“Untuk MBG yang keracunan itu ditangani oleh polda masing-masing, polda, polres masing-masing. Kita melakukan asistensi proses penanganannya supaya kita bisa dapatkan fakta untuk keamanan pangan itu sendiri,” kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf dikutip Jumat (26/9/2025).
Helfi menjelaskan proses asistensi yang dilakukan guna mendalami proses keamanan dalam penyajian MBG dari hulu sampai hilir. Dari hasil asistensi itulah, kata dia, akan diberikan rekomendasi kepada pihak pelaksana.
“Nanti dari hasil pengecekan dan asistensi itu tentunya muaranya memberikan rekomendasi kepada pemerintah terutama kepada penyelenggara MBG itu sendiri,” ujar dia.
Menurut dia, hal ini sangat penting untuk memastikan apakah kasus keracunan tersebut disebabkan oleh kelalaian dalam proses penyajian makanan, atau justru ada dugaan kesengajaan.
“Kita juga meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan, untuk kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya sengaja begitu kan,” kata Dasco di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 25 September 2025.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu juga mengingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyikapi dengan serius kasus keracunan massal yang marak terjadi.
Ia mengimbau semua pihak memberikan kesempatan bagi BGN untuk mengevaluasi pelaksanaan MBG secara menyeluruh.
(Arief Setyadi )