Presiden Akan Tentukan Kepala BP BUMN, Menkum: Sementara Boleh Dirangkap

Achmad Al Fiqri, Jurnalis
Jum'at 26 September 2025 13:44 WIB
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas/Foto: Achmad Al Fiqri-Okezone
Share :

JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) akan mengesahkan Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN). Kemudian, Presiden Prabowo Subianto akan menunjuk Kepala BP BUMN.

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan, Presiden Prabowo akan memutuskan Kepala BP BUMN. Kepala BP BUMN diperbolehkan untuk dirangkap untuk sementara waktu.

"Ya, jadi itu nanti akan diputuskan Bapak Presiden. Boleh dirangkap untuk sementara, ya. Karena itu sepenuhnya tergantung Bapak Presiden siapa orang yang akan ditunjuk," ujar Supratman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

BP BUMN akan resmi beroperasi setelah DPR RI mengesahkan RUU BUMN. Kemenpan RB bakal menyiapkan kelembagaan BP BUMN bersama Kementerian Sekretariat Negara.

"Begitu diparipurnakan, setelah diundangkan otomatis secara kelembagaannya akan disiapkan. Kemenpan RB akan menyiapkan prosesnya bersama dengan Mensesneg. Diharmonisasi di Kementerian Hukum nanti, ya," tutur Supratman.

 

"Tentu ada penetapan perpresnya nanti untuk mengatur secara kelembagaan dan lain sebagainya," pungkasnya.

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI sepakat untuk membawa RUU tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar bisa disahkan menjadi UU di dalam paripurna.

Kesepakatan diambil setelah Komisi VI DPR RI mendengarkan laporan hasil Panja RUU BUMN dan pandangan mini fraksi pada Jumat (26/9/2025). Hasilnya, kedelapan fraksi sepakat untuk mengesahkan RUU BUMN di paripurna.

 

Setidaknya ada 11 pokok pikiran yang tertuang dalam RUU BUMN. Adapun 11 pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut:

Setidaknya ada 11 pokok pikiran yang tertuang dalam RUU BUMN. Adapun 11 pokok pikiran itu sebagai berikut:

1. Pengaturan terkait lembaga yang menyelenggarakan tugas pemerintahan Di bidang BUMN dengan nomenklatur Badan Pengaturan BUMN y ang selanjutnya disebut BP BUMN. Jadi tadi namanya Badan Pengaturan BUMN yang selanjutnya disebut BP BUMN

2. Menambah kewenangan peran BP BUMN dalam mengoptimalkan peran BUMN.

3. Pengaturan dividen saham seri A dwi warna di kelola langsung oleh BP BUMN atas persetujuan Presiden 

4. Larangan rangkap jabatan untuk Menteri dan Wakil Menteri pada direksi, komisaris dan dewan pengawas BUMN sebagai tindak lanjut putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 128/PUU-XXIII/2025 

5. Menghapus ketentuan anggota direksi, anggota dewan komisaris dan dewan pengawas bukan merupakan penyelenggara negara 

6. Kesetaraan gender bagi karyawan BUMN yang menduduki jabatan direks, komisaris dan jabatan managerial di BUMN 

7. Perlakuan perpajakan atas transaksi yang melibatkan badan, holding operasional, holding investasi, atau pihak ketiga yang diatur dalam peraturan pemerintah 

8. Mengatur pengecualian pengurusan BUMN yang ditetapkan sebagai alat fiskal dari BP BUMN 

9. Pengaturan kewenangan pemeriksaan keuangan BUMN oleh badan pemeriksa keuangan

10. Pengaturan mekanisme peralian dari kementerian BUMN kepada BP BUMN 

11. Pengaturan jangka waktu rangkap jabatan menteri Atau wakil menteri sebagai organ BUMN sejak putusan Mahkamah Konstitusi diucapkan, serta pengaturan substansial lainnya.

(Fetra Hariandja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya