Pencegatan armada kapal oleh Israel memicu protes di Italia dan Kolombia. Serikat pekerja Italia menyerukan pemogokan umum pada Jumat (3/10/2025) sebagai bentuk solidaritas dengan armada bantuan internasional tersebut.
Angkatan Laut Israel sebelumnya telah memperingatkan armada kapal bahwa mereka mendekati zona pertempuran aktif dan melanggar blokade yang sah, serta meminta mereka untuk mengubah arah. Angkatan Laut Israel juga menawarkan untuk mentransfer bantuan apa pun secara damai melalui jalur yang aman ke Gaza.
Armada kapal ini merupakan upaya terbaru melalui jalur laut untuk mematahkan blokade Israel terhadap Gaza, yang sebagian besar wilayahnya telah berubah menjadi gurun akibat perang selama hampir dua tahun.
Penyelenggara armada mengecam serangan Rabu sebagai "kejahatan perang." Mereka mengatakan militer menggunakan taktik agresif, termasuk penggunaan meriam air, tetapi tidak ada yang terluka.
"Beberapa kapal ... dicegat dan dinaiki secara ilegal oleh Pasukan Pendudukan Israel di perairan internasional," kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan.
Kapal-kapal tersebut berada sekitar 70 mil laut dari Gaza ketika dicegat, di dalam zona yang dijaga ketat Israel untuk mencegah kapal mana pun mendekat. Penyelenggara mengatakan komunikasi mereka telah diacak, termasuk penggunaan rekaman kamera langsung dari beberapa kapal.
Menurut data pelacakan kapal armada, 13 kapal telah dicegat atau dihentikan hingga Kamis dini hari. Penyelenggara tetap teguh pada pendiriannya dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa armada "akan terus melaju tanpa gentar". Tiga puluh kapal masih berlayar menuju Gaza, kata penyelenggara armada dalam sebuah unggahan di Telegram pada Kamis pagi, yang menyatakan bahwa mereka berada 46 mil laut dari tujuan mereka.