Solidaritas untuk Gaza: Ratusan Ribu Pekerja Italia Mogok Massal Nasional

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 04 Oktober 2025 12:37 WIB
Demonstrasi pekerja Italia untuk solidaritas Gaza di Milan. (Foto: X)
Share :

JAKARTA – Puluhan, bahkan ratusan ribu pekerja di Italia melakukan mogok nasional dan demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk solidaritas untuk warga Gaza. Protes besar berlangsung di berbagai kota di Italia pada Jumat (3/10/2025) setelah Israel mencegat armada kapal kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang mencoba menembus blokade Gaza lewat laut.

Demonstrasi yang diadakan di kota-kota seperti Roma, Milano, dan Napoli ini juga merupakan kritik langsung terhadap kebijakan pemerintah Perdana Menteri Giorgia Meloni yang dianggap kurang mendukung Palestina. Kementerian Dalam Negeri Italia mengatakan sebanyak 400.000 pengunjuk rasa turun ke jalan di 29 lokasi; serikat pekerja mengklaim jumlahnya empat kali lipat.

"Pemerintah, terutama (pemerintah) Italia, tidak mengambil tindakan terhadap apa yang terjadi di Gaza," kata Francesca, seorang dosen, menjelaskan alasannya bergabung dalam aksi mogok di Roma.

"Kami di sini untuk menyampaikan bahwa sudah waktunya untuk turun tangan dan menyelesaikan masalah," kata Francesca, sebagaimana dilansir BBC.

Di Roma, pengunjuk rasa menggelar tenda di luar Stasiun Kereta Termini dengan tanda menunjukkan nama “Piazza Gaza”.

 

Sebagian pengunjuk rasa juga kemudian menduduki sebagian jalan tol di sekitar Roma. Sambil mengibarkan bendera Palestina raksasa dan memegang suar, mereka meneriakkan "Kami blokir semuanya", lalu berbaris melalui terowongan panjang yang semakin memperkeras teriakan mereka sementara polisi berdiri di belakang dan menonton.

Di Pisa, sekelompok orang dengan suar berwarna cerah menyerbu landasan pacu bandara, menghentikan penerbangan untuk sementara waktu, sementara di Napoli, para pekerja pelabuhan memblokade pelabuhan. Di Turin, para pengunjuk rasa menarik pembatas logam ke rel kereta api.

Aksi ini mencerminkan gelombang dukungan yang meluas di Eropa terhadap rakyat Palestina yang menghadapi blokade dan serangan militer hebat, serta memperlihatkan kepedulian masyarakat terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. Massa menuntut agar pemerintah Italia, bersama Uni Eropa, "menghentikan kekerasan dan segera membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa batas."

Kemarahan memuncak minggu ini ketika militer Israel menyerbu armada kapal yang penuh dengan politisi dan aktivis Eropa dan menghentikan mereka mengirimkan bantuan makanan dan medis ke Gaza, tempat para ahli yang didukung PBB telah mengonfirmasi terjadinya kelaparan di Kota Gaza dan sekitarnya.

Israel menganggap armada kapal tersebut sebagai aksi publisitas. Ada lebih dari 40 warga Italia di dalamnya.

 

Perdana Menteri Italia yang berhaluan kanan ekstrem, Giorgia Meloni, mengkritik pemogokan umum tersebut, dengan alasan bahwa hal itu tidak akan memajukan perjuangan Palestina dan hanya menghambat rakyat Italia untuk menjalani hidup mereka. Ia berpendapat bahwa para anggota serikat pekerja hanya menginginkan akhir pekan yang panjang.

Wakilnya, Matteo Salvini, menyebut pemogokan tersebut ilegal, diumumkan tanpa pemberitahuan yang memadai, dan mengancam akan memberikan sanksi.

Demonstrasi serupa juga digelar di kota-kota lain di Eropa termasuk Den Haag dan Madrid.

Situasi ini menunjukkan bagaimana konflik Timur Tengah mempengaruhi respon kemanusiaan dan politik di negara-negara Eropa, mendorong warga sipil untuk menekan pemerintah mereka agar mengambil langkah diplomasi yang lebih aktif dan sensitif terhadap penderitaan rakyat Gaza.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya