Perdana Menteri Italia yang berhaluan kanan ekstrem, Giorgia Meloni, mengkritik pemogokan umum tersebut, dengan alasan bahwa hal itu tidak akan memajukan perjuangan Palestina dan hanya menghambat rakyat Italia untuk menjalani hidup mereka. Ia berpendapat bahwa para anggota serikat pekerja hanya menginginkan akhir pekan yang panjang.
Wakilnya, Matteo Salvini, menyebut pemogokan tersebut ilegal, diumumkan tanpa pemberitahuan yang memadai, dan mengancam akan memberikan sanksi.
Demonstrasi serupa juga digelar di kota-kota lain di Eropa termasuk Den Haag dan Madrid.
Situasi ini menunjukkan bagaimana konflik Timur Tengah mempengaruhi respon kemanusiaan dan politik di negara-negara Eropa, mendorong warga sipil untuk menekan pemerintah mereka agar mengambil langkah diplomasi yang lebih aktif dan sensitif terhadap penderitaan rakyat Gaza.
(Rahman Asmardika)