Dalam sektor ketahanan pangan, Khofifah menegaskan posisi Jawa Timur sebagai “Lumbung Pangan Nasional”. Produksi padi Januari–November 2025 mencapai lebih dari 12 juta ton gabah kering panen, tertinggi di Indonesia. “Beras petani Jawa Timur menjadi sumber pangan bagi 21 provinsi lainnya,” ucapnya.
Ia juga menyebut keberhasilan membentuk 8.494 Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) sebagai amanat Presiden Prabowo Subianto. Program ini memperkuat kemandirian ekonomi desa sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Lebih jauh, Khofifah memaparkan bahwa Jawa Timur kini bersiap memainkan peran strategis sebagai “Gerbang Baru Nusantara” seiring berkembangnya Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan 37 pelabuhan, 7 bandara, 12 ruas tol, 13 kawasan industri, 2 kawasan ekonomi khusus, dan 1 kawasan industri halal, Jawa Timur disebutnya menjadi simpul logistik maritim dan pusat integrasi ekonomi nasional.
Dalam bidang transportasi publik, program Transjatim yang sudah memiliki tujuh koridor akan diperluas. “Transportasi massal berkelanjutan menjadi prioritas agar masyarakat mendapat akses mobilitas yang aman, terjangkau, dan ramah lingkungan,” katanya.
Khofifah juga menegaskan komitmen Jawa Timur terhadap ekonomi hijau. Provinsi ini baru saja dinobatkan sebagai peringkat pertama nasional dalam implementasi ekonomi hijau dan transisi berkelanjutan oleh Kementerian Perindustrian. “Kami tidak hanya mengejar produktivitas, tapi juga menjaga bumi dengan memperluas energi terbarukan,” ujarnya.