JAKARTA - Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan perubahan nyata di Tanah Papua. Pendekatan yang dijalankan pemerintah saat ini lebih humanis, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat, bukan sekadar keamanan semata.
“Presiden Prabowo telah membuktikan bahwa membangun Papua bukan hanya soal jalan dan jembatan, tetapi tentang mengangkat martabat manusia Papua lewat pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat lokal,” ujar Tokoh muda Papua Barat, Malkin Kosepa, Minggu (19/10/2025).
Putra asli Suku Sebyar asal Teluk Bintuni ini mengatakan, sejak kabinet Merah Putih memimpin, banyak program pembangunan di wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal) yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Ia mencontohkan peningkatan konektivitas melalui pembangunan jalan Trans Papua, pemerataan akses air bersih, serta perluasan jaringan listrik hingga kampung-kampung di pedalaman Teluk Bintuni dan Fakfak.
“Kalau dulu listrik hanya menyala di kota, sekarang sudah sampai kampung. Anak-anak bisa belajar malam hari, dan masyarakat bisa menjalankan usaha kecil seperti pengolahan sagu dan hasil laut. Itu perubahan yang kami rasakan langsung,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi program Papua Training Center (PTC) yang kini telah berdiri di beberapa kabupaten, termasuk Manokwari dan Sorong. Program itu menurutnya menjadi wadah pembinaan generasi muda Papua agar siap bersaing di dunia kerja dan wirausaha.
“Banyak anak muda Papua sekarang tidak hanya ingin jadi ASN, tapi mulai berani buka usaha sendiri. Pemerintah hadir memberi pelatihan dan akses modal, program ini semoga bisa menjangkau daerah lainnya di Papua” katanya.
Selain itu, Malkin memuji pendekatan humanis aparat keamanan TNI-Polri dalam menjaga stabilitas di Tanah Papua. Ia menilai perubahan kultur pendekatan ini tidak lepas dari arahan langsung Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya ‘keamanan yang menyejahterakan’.
“Sekarang aparat lebih sering membantu masyarakat membangun rumah, memperbaiki jalan, bahkan ikut tanam pangan bersama warga. Itu pendekatan yang membuat rakyat merasa dilindungi, bukan ditakuti,” jelasnya.
Keberhasilan menurunkan kemiskinan ekstrem di Papua hingga 4,2 persen jadi hasil nyata dari strategi pembangunan yang terintegrasi, di mana sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi berjalan beriringan.
“Pendekatan ini sesuai dengan harapan masyarakat Papua, bahwa kemajuan harus datang bersama rasa keadilan dan pengakuan terhadap jati diri kami,” ujarnya.
Malkin juga berharap agar situasi keamanan di Tanah Papua, khususnya Papua Barat, semakin kondusif sehingga program pembangunan dapat berjalan aman, lancar, dan semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kita semua adalah bagian dari NKRI. Mari kita jaga kedamaian dan bersama-sama melanjutkan pembangunan negeri ini untuk generasi masa depan,” tegasnya.
(Fahmi Firdaus )