BANGKOK - Wakil Menteri Keuangan Thailand, Vorapak Tanyawong mengatakan akan mengundurkan diri. Hal ini menyusul tuduhan yang mengaitkannya dengan operasi penipuan transnasional.
Wilayah perbatasan antara Thailand, Myanmar, Laos, dan Kamboja telah menjadi pusat penipuan daring sejak pandemi Covid-19. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan miliaran dolar telah diperoleh dari perdagangan manusia ratusan ribu orang yang dipaksa bekerja di kompleks penipuan.
Pihak oposisi menuduh mantan pemodal berusia 61 tahun, Vorapak Tanyawong, dan istrinya, termasuk di antara sejumlah tokoh politik Thailand yang terlibat dalam jaringan kriminal. Jaringan itu dituduh melakukan pencucian uang untuk operasi penipuan regional.
Vorapak membantah semua tuduhan. Ia akan mengundurkan diri dari kabinet untuk melindungi pemerintah dari gangguan.
"Saya mengundurkan diri agar pemerintah dapat terus menjalankan negara dan tidak menghalangi tugasnya," ujarnya, melansir Reuters, Rabu (22/10/2025).
"Saya ingin menegaskan, saya tidak bersalah dan akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang memutarbalikkan fakta dan menyebarkan informasi palsu," ujarnya.
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul pada Selasa (21/10/2025) memerintahkan Vorapak untuk menyerahkan pernyataan tertulis guna mengklarifikasi tuduhan tentang keterlibatannya dalam operasi penipuan tersebut.
Vorapak menjadi menteri kabinet pertama dalam pemerintahan Anutin yang mengundurkan diri, hanya beberapa minggu setelah menjabat.
(Erha Aprili Ramadhoni)