Gerakan Pemuda Al Washliyah Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasannya

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Kamis 06 November 2025 20:59 WIB
Gerakan Pemuda Al Washliyah Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasannya
Share :

JAKARTA - Pemerintah akan memberikan penghormatan kepada sejumlah tokoh bangsa melalui gelar Pahlawan Nasional. Nama mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto diusulkan juga mendapat gelar pahlawan nasional.

Selain Soeharto, tokoh nasional yang diusulkan untuk menerima gelar pahlawan adalah mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), aktivis buruh Marsinah, Jenderal (Purn) M. Jusuf, Ali Sadikin, Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Bisri Syansuri dan lain sebagainya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (PP GPA), Aminullah Siagian, menegaskan, penghargaan terhadap tokoh bangsa seperti Soeharto bukan sekadar simbol, tetapi juga pengakuan atas kontribusi besar dalam membangun pondasi ekonomi, stabilitas nasional, dan kedaulatan negara di masa-masa sulit setelah kemerdekaan.

“Bangsa ini harus belajar jujur terhadap sejarahnya sendiri. Tidak ada manusia yang sempurna, tapi jasa besar seorang tokoh tidak boleh dihapus hanya karena perbedaan politik atau persepsi masa lalu,’’ ujar Aminullah di Jakarta, Kamis (6/11/2025).

‘’Presiden Soeharto punya peran besar dalam pembangunan nasional, membangun infrastruktur, kemandirian pangan, dan stabilitas sosial,” sambungnya.

Dia juga menyoroti adanya penolakan dari sebagian kelompok terhadap usulan pemberian gelar tersebut.

Aminullah menambahkan bahwa masyarakat Indonesia hari ini justru merindukan kepemimpinan yang tegas, berpihak pada rakyat kecil, dan fokus pada kedaulatan ekonomi nasional, sebagaimana pernah dicontohkan di masa pemerintahan Presiden Soeharto.

“Lihat saja ungkapan rakyat yang viral, ‘Enak jamanku, toh?’  itu bukan sekadar nostalgia, tapi ekspresi kerinduan rakyat terhadap masa ketika harga sembako stabil, petani diperhatikan, nelayan diangkat martabatnya, dan pembangunan berjalan sampai ke pelosok desa,” ungkapnya.

Dalam pandangannya, penghargaan terhadap Soeharto dan tokoh-tokoh lain bukan berarti menutup mata terhadap kekurangan mereka, melainkan bentuk kedewasaan bangsa dalam menilai sejarah secara utuh dan adil.

 

“Sejarah tidak boleh dibaca dengan kacamata kebencian. Bangsa yang besar bukan yang menghapus masa lalunya, tetapi yang mampu berdamai dengannya. Pahlawan bukan malaikat, tapi manusia yang memberikan hidupnya untuk Tanah Air,” ucapnya.

‘’Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto merupakan langkah berani dan bersejarah untuk mengembalikan martabat bangsa dan meneguhkan rasa nasionalisme yang kini mulai memudar di tengah generasi muda,’’tutup Aminullah.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya