JAKARTA – Arus disrupsi global dan tantangan geopolitik semakin kompleks. Wawasan Nusantara harus menjadi pijakan utama dalam menghadapi tantangan regional dan global.
Demikian dikatakan Tenaga Ahli Lemhannas RI Mayjen TNI (Mar) Ipung Purwadi membuka sesi dengan perspektif geopolitik dan wawasan kebangsaan dalam Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan II Tahun 2025 yang digelar Lemhannas RI, Kamis 6 November 2925.
Ia menyampaikan bahwa Indonesia berada di tengah persaingan kekuatan besar dan harus memperkuat posisinya sebagai negara kepulauan yang berdaulat. Ipung juga menyoroti isu strategis seperti konflik di Laut Cina Selatan, perbatasan antarnegera, dan ancaman ideologi transnasional. Dalam konteks nasional, ia mengingatkan bahwa nilai-nilai kebangsaan mulai tergerus oleh penetrasi budaya asing dan ideologi ekstrem.
“Globalisasi dan individualisme dapat mengikis semangat gotong royong dan solidaritas sosial,” katanya.
Ia mendorong penguatan ketahanan maritim, siber, dan sosial budaya sebagai benteng terhadap disintegrasi bangsa. Ia mencontohkan implementasi Wawasan Nusantara melalui proyek strategis nasional seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), tol laut, dan digitalisasi layanan publik.