AS Tekan Israel Agar Beri Akses Aman Ratusan Pejuang Hamas di Terowongan Rafah

Tim Okezone, Jurnalis
Senin 10 November 2025 00:15 WIB
Terowongan Rafah yang masih menjadi lokasi pertahanan Hamas/Foto: Anadolu
Share :

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menekan Israel untuk mengizinkan koridor aman bagi lebih dari 150 pejuang Hamas yang terperangkap di jaringan terowongan Rafah yang dikuasai Israel. Area ini berada di sepanjang "garis kuning," batas yang ditetapkan di bawah perjanjian gencatan senjata yang dimediasi oleh AS.

Menurut laporan media Israel, Maariv, para pejabat AS percaya bahwa membiarkan para pejuang tersebut mundur ke area yang dikuasai Hamas dapat membantu menstabilkan gencatan senjata. Bila berlarut, dikhawatirkan rentan dalam mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.

Para pejabat Israel sejauh ini menolak proposal tersebut dan menggambarkannya sebagai preseden berbahaya. Mereka mengaitkan setiap potensi perubahan kebijakan dengan pemulihan jenazah perwira Israel Hadar Goldin, yang tewas di Gaza pada 2014 dan hingga kini masih ditahan Hamas.

Sementara itu, The Times of Israel melaporkan bahwa rencana pemberian jalan aman ini sedang dibahas sebagai bagian dari inisiatif Amerika. Tujuannya untuk meredakan konflik dan mendorong pelucutan senjata bertahap faksi-faksi bersenjata di Gaza.

Inisiatif tersebut dipahami melibatkan koordinasi dengan Mesir, Qatar, dan Turki, serta Pusat Koordinasi Sipil-Militer pimpinan AS di Israel.

The New York Times melaporkan bahwa puluhan pejuang Palestina tetap terperangkap di belakang garis Israel, dan beberapa diyakini berlindung di jaringan terowongan Rafah yang luas. Kedekatan mereka dengan pasukan Israel menimbulkan kekhawatiran akan pecahnya bentrokan baru yang dapat membubarkan gencatan senjata, yang menurut Hamas telah berulang kali dilanggar oleh serangan Israel.

Sayap pejuang Hamas, Brigade Al-Qassam, menegaskan para pejuang di terowongan Rafah tidak akan menyerah kepada Israel dan meminta para mediator untuk segera menemukan solusi yang dapat mempertahankan gencatan senjata.

"Musuh harus tahu bahwa konsep menyerah dan menyerahkan diri tidak ada dalam kamus Brigade Al-Qassam," tegas kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

(Fetra Hariandja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya