Gelar Pertemuan Bilateral Indonesia-Fiji, Menbud Gali Potensi Kerja Sama Strategis Bidang Budaya

Anindita Trinoviana, Jurnalis
Kamis 13 November 2025 08:57 WIB
Menbud Fadli Zon turut melangsungkan pertemuan bilateral dengan Menteri iTaukei Affairs Republik Fiji Ifereimi Vasu di IPACS 2025. (Foto: dok Kemenbud)
Share :

KUPANG – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menginisiasi penyelenggaraan forum budaya internasional Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025 bertajuk Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Dalam forum budaya yang menyatukan Indonesia dengan negara-negara kawasan Pasifik ini, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon turut melangsungkan pertemuan bilateral dengan Menteri iTaukei Affairs Republik Fiji, Ifereimi Vasu.

Menbud Fadli Zon, yang dalam kesempatan ini didampingi oleh Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Endah T.D Retnoastuti; Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan Masyithoh Annisa Ramadhani; Direktur Kerja Sama Kebudayaan Mardisontori; dan Direktur Promosi Kebudayaan Undri, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Republik Fiji dalam gelaran IPACS 2025.

Menbud yang turut mengagumi keindahan Fiji menegaskan kembali semangat persahabatan antara Indonesia dan negara-negara Kepulauan Pasifik, serta membuka peluang untuk memperdalam kolaborasi di berbagai bidang kebudayaan.

Pada pertemuan bilateral yang turut dihadiri oleh perwakilan Direktorat Pasifik dan Oseania, Kementerian Luar Negeri ini, Fadli Zon memaparkan sejumlah potensi kerja sama yang dapat dikembangkan. Adapun di antaranya, menggali potensi budaya melalui skema joint nomination untuk Warisan Budaya Takbenda, penyusunan Nota Kesepahaman (MoU) di bidang kebudayaan, serta penguatan people-to-people connection melalui berbagai program budaya antara kedua negara.

“Kita bisa mengajukan Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO dengan skema joint nomination, yang juga bisa melibatkan negara di kawasan Pasifik lainnya, misalnya Bakar Batu,” katanya.

Bakar Batu memiliki makna yang mendalam. Tradisi ini menjadi wujud solidaritas serta gotong royong yang menandai peristiwa penting. Bakar Batu kerap dijumpai dalam acara kebudayaan dan festival sebagai simbol persatuan dan identitas. Lebih dari itu, tradisi ini juga memperkenalkan nilai luhur yang penuh makna kepada generasi muda dan masyarakat luas.

Inisiasi ini disambut baik oleh Menteri iTaukei Affairs. “Terkait dengan kerja sama dengan UNESCO, kami menyampaikan apresiasi dan ketertarikan untuk dapat bekerja sama,” ucapnya.

Sementara itu, berkaitan dengan MoU sebagai payung hukum kerja sama, dirinya juga membahas untuk melanjutkan dan menguatkan kerja sama regional dan bilateral yang telah dibentuk.

Menteri iTaukei Affairs menyoroti pentingnya pengembangan industri kreatif berbasis teknologi dan pemberdayaan generasi muda sebagai kunci dalam memperkuat ekosistem kebudayaan di kawasan Pasifik. Fiji juga menyatakan ketertarikannya untuk belajar dari pengalaman Indonesia dalam pengelolaan museum serta pengembangan konten kreatif sebagai media pembelajaran budaya yang inovatif.

Tak hanya memperkuat diplomasi budaya sebagai fondasi kolaborasi, peluang beasiswa turut dibahas sebagai jembatan penting dalam memperluas pemahaman lintas budaya.

Menanggapi inisiasi ini, Menbud Fadli Zon sambut baik beasiswa yang bisa dikembangkan di area budaya, seni, hingga warisan budaya. Tak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki beragam institusi seni unggulan yang dapat menjadi mitra kolaborasi.

Menteri iTaukei Affairs Republik Fiji turut mengapresiasi penyelenggaraan IPACS 2025. “Selamat atas penyelenggaraan IPACS, ini menjadi ruang kerja sama serta penguatan budaya bagi negara-negara kawasan Pasifik,” ujarnya.

Melalui pertemuan bilateral ini, Indonesia dan Fiji menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat diplomasi kebudayaan sebagai jembatan persahabatan di kawasan Pasifik.

Kolaborasi kedua negara diharapkan tidak hanya memperkaya pertukaran nilai budaya dan kreativitas, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada masyarakat, nilai budaya, dan lingkungan. 

Kerja sama ini tidak hanya mempererat hubungan antarnegara, tetapi juga meneguhkan komitmen bersama untuk menjaga warisan budaya, memperkuat identitas, serta menciptakan masa depan yang harmonis dan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik.

(Agustina Wulandari )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya