Terima Audiensi LASQI, Menbud Fokuskan Pembentukan Ekosistem Qasidah Tanah Air

Anindita Trinoviana, Jurnalis
Rabu 19 November 2025 09:56 WIB
Menbud Fadli Zon menerima audiensi Dewan Pimpinan Pusat LASQI Nusantara Jaya di Gedung Kementerian Kebudayaan. (Foto: dok Kemenbud)
Share :

JAKARTA — Menteri Kebudayaan Fadli Zon menerima audiensi Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (LASQI) Nusantara Jaya di Gedung Kementerian Kebudayaan.

Pertemuan ini membahas penyelenggaraan Lasqi Nusantara Fest 2025 di Kabupaten Bogor serta upaya bersama untuk memperkuat ekosistem qasidah sebagai seni budaya Nusantara dan mendorong proses pengusulannya sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia. 

Ketua Umum DPP LASQI Jazilul Fawaid, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas kesempatan berdialog serta penghargaan terhadap berbagai program Kementerian Kebudayaan yang terus memperteguh jati diri bangsa. Dirinya turut menegaskan pentingnya pelestarian qasidah yang selama puluhan tahun telah hadir dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di tengah masyarakat Indonesia, namun kini mulai mengalami pergeseran. 

“Kami berterima kasih atas program-program Kementerian Kebudayaan yang terus mengedukasi dan memperteguh jati diri bangsa. Satu hal yang ingin kami titipkan adalah terkait pelestarian qasidah. Di kampung-kampung, setiap ada kegiatan keagamaan selalu ada qasidah. Namun, kini mulai bergeser dan karena itu kami ingin qasidah dicatat sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia,” ujarnya.

Ia kembali menambahkan bahwa LASQI akan menyelenggarakan suatu program bersakala nasional, yaitu Lasqi Nusantara Fest 2025 yang akan digelar pada awal Desember 2025 di Lapangan Tegar Beriman Bogor,  menghadirkan sekitar 10.000 penyanyi dan grup qasidah dari seluruh Indonesia dengan standar pembinaan dan penilaian yang telah dimiliki LASQI.

Menurutnya, Kementerian Kebudayaan merupakan mitra yang dapat menghidupkan kembali qasidah sebagai seni yang bersifat kebangsaan.

“Qasidah ini bagian dari seni kebangsaan, bukan hanya milik umat Islam. Kami ingin menghidupkan kembali qasidah secara lebih serius,” ucapnya.

Ketua DPD LASQI Kabupaten Bogor, Lukmanudin Ar Rasyid, memaparkan bahwa festival akan digelar di beberapa lokasi, termasuk Lapangan Tegar Beriman serta Auditorium Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor.

Ia menjelaskan bahwa acara akan meliputi Festival Qasidah Rebana Klasik, Festival Bintang Vokalis Gambus, Festival Pop Religi, dan Festival Qasidah Kontemporer dengan kategori anak, remaja, dan dewasa. Selain itu, akan diselenggarakan pemecahan rekor MURI menyanyikan lagu qasidah terbanyak, Lasqi Nusantara Expo, serta Rapimnas yang menjadi forum untuk mengusulkan qasidah sebagai WBTb Indonesia. 

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, menyampaikan apresiasi atas inisiatif LASQI dan menilai qasidah sebagai seni tradisi yang memiliki sejarah panjang dalam kebudayaan Indonesia.

“Kita memiliki 2.231 WBTB Indonesia, dan qasidah, yang sangat pantas untuk diangkat sebagai WBTB, ternyata belum masuk. Kita memang juga perlu mendorong pengembangan Islamic art seperti seni lukis, monumen, instalasi, maupun musik, termasuk qasidah ini,” ujarnya.

Menbud juga menyinggung bahwa banyak genre musik Indonesia, seperti dangdut dan keroncong, telah melalui kajian dan terbukti berasal dari Indonesia, sehingga qasidah pun memerlukan penelitian mendalam untuk memperkuat posisinya dalam ekosistem musik nasional.

“Qasidah memiliki rekam sejarah yang kuat dan audiens yang besar. Karena itu perlu ada penelitian, workshop, dan pembinaan agar qasidah terus hidup dan relevan,” tuturnya.

Ia juga menyoroti pentingnya sentuhan kreatif agar qasidah dapat berkembang, termasuk melalui aransemen modern sebagaimana sejumlah lagu daerah yang kini mendunia. 

Dalam kesempatan itu, Menteri Kebudayaan turut membuka peluang kolaborasi melalui berbagai program, seperti Dana Indonesiana, Belajar Bersama Maestro, Gerakan Seniman Masuk Sekolah, serta integrasi qasidah dalam ekosistem seni yang tengah dikembangkan pemerintah.

Ia menegaskan bahwa penguatan ekosistem qasidah perlu dilakukan secara bertahap melalui riset, laboratorium kreatif, workshop, dan pelatihan bagi para pelaku seni qasidah.

“Kita perlu bentuk ekosistemnya, seperti melalui lokakarya, laboratorium, pelatihan, dan wadah kreasi,” katanya.

Hadir dalam audiensi tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Judi Wahjudin; Direktur Sejarah dan Permuseuman, Agus Mulyana; Ketua LASQI Nusantara Jaya Jawa Barat, Maman Imanulhaq; Sekretaris Umum DPP LASQI, Bobby Khana, beserta jajaran DPP dan DPW LASQI. 

Melalui audiensi ini, Kementerian Kebudayaan menegaskan komitmennya untuk mendukung pelestarian dan pengembangan qasidah sebagai seni budaya yang hidup di tengah masyarakat.

Kolaborasi antara pemerintah dan LASQI diharapkan dapat menghadirkan penguatan ekosistem qasidah yang berkelanjutan, inklusif, dan mampu menjangkau generasi muda guna memastikan keberlanjutan qasidah sebagai bagian dari kekayaan budaya Nusantara.

(Agustina Wulandari )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya