Dalam penjelasannya, Andi menyebut menggunakan tiga model pengenalan wajah (face recognition) yakni VGG Face, FaceNet, dan ArcFace. Ia menegaskan bahwa hasil analisis tersebut menunjukkan ketidakcocokan antara foto ijazah Jokowi dengan foto seorang pria bernama Dulmatno Budi Utomo, yang sebelumnya disebut dalam isu beredar.
Sebaliknya, ia menyebut data referensi ijazah dengan foto Jokowi saat wisuda menghasilkan nilai kecocokan.
“Data referensi ijazah dengan foto apa, foto waktu dia wisuda, green. Artinya, true, betul semua. Bukan saya yang berbicara, kita berdasarkan data dari image processing atau computer vision dengan menggunakan program Python dan C++,” katanya.
Andi menambahkan, bahwa teknologi yang ia rujuk, seperti ArcFace, merupakan sistem pengenalan wajah modern yang dianggap presisi. Dia juga mengaku telah bertemu langsung dengan Dulmatno untuk meminta klarifikasi.