JAKARTA - Pemerintah berperan penting dalam penyediaan dan pengelolaan sumber daya air dan irigasi. Dua komponen tersebut merupakan elemen kunci dalam pencapaian swasembada pangan berkelanjutan.
“Air adalah backbone sektor pertanian. Melalui program strategis yang kami sosialisasikan, kami ingin memastikan bahwa pengelolaan air dan irigasi berjalan lebih efisien, adaptif, dan berorientasi jangka panjang,” ujar Direktur Konservasi dan Pengembangan Sumber Air Pertanian Asmarhansyah, dalam sebuah diskusi Senin (24/11/2025).
Asmarhansyah mengatakan, meskipun ada hambatan, program modernisasi irigasi seperti perpompaan dan perpipaan sangat dibutuhkan untuk efisiensi dan pemanfaatan air.
Saat ini kata dia, ada berbagai tantangan seperti, kerusakan pada fasilitasi irigasi dan pola tata tanam yang tidak teratur, perubahan iklim, alih fungsi lahan yang berdampak pada berkurangnya nilai kualitas air, serta belum meratanya kemampuan pengelolaan kelembagaan pada tingkat petani.
Dia menegaskan dukungannya dengan membantu meningkatkan dan mempertahankan ketersediaan air di tingkat usaha tani sebagai suplesi air irigasi untuk komoditas Tanaman Pangan (terutama Padi), Perkebunan Hortikultura dan Peternakan.
“Dengan cara menampung atau meningkatkan cadangan air, dan mengoptimalkan pemanfaatan air yang sumbernya berasal dari air tanah, curah hujan/run off, Sungai, dan atau sumber air lainnya yang berfungsi untuk suplesi air irigasi,”ujarnya.
“Sementara, pengembangan pada lahan tadah hujan dan rawan kekeringan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan irigasi perpompaan, irigasi perpipaan, Embung, Dam Parit, Long Storage, Bangunan Konservasi dan Irigasi Modern,”pungkasnya.