Cara Vokasi UI Hidupkan Permainan Tradisional sebagai Warisan Budaya Lokal

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Senin 24 November 2025 20:00 WIB
Cara Vokasi UI Hidupkan Permainan Tradisional sebagai Warisan Budaya Lokal (Ist)
Share :

BOGOR - Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Lembur Sawah, Mulyaharja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Program ini ditujukan untuk menghidupkan kembali permainan tradisional sebagai bagian dari identitas dan warisan budaya lokal.

1. Kampung Main

Program bertajuk “Kampung Main: Edukasi Pelestarian Permainan Tradisional” ini digelar sepanjang semester gasal 2025/2026.

Beberapa rangkaian kegiatan diselenggarakan. Kegiatan tersebut adalah workshop permainan tradisional seperti congklak, egrang, engklek, bakiak, dan gobak sodor; pelatihan pembuatan alat permainan, termasuk egrang bambu, bakiak, dan congklak sederhana. 

Kegiatan selanjutnya adalah ruang bermain bersama (playground culture) yang dirancang di area publik kampung sebagai ruang interaksi budaya; sosialisasi nilai budaya permainan tradisional kepada orang tua dan perangkat desa, serta Festival Kampung Main, berupa lomba permainan tradisional untuk anak-anak dan keluarga.

Kegiatan ini melibatkan tiga program studi, yaitu Manajemen Rekod dan Arsip (MRA), Manajemen Bisnis Pariwisata (MBP), dan Hubungan Masyarakat (Humas). Tim melakukan berbagai aktivitas edukasi budaya yang melibatkan anak-anak, orang tua, kader lokal, dan pelaku UMKM. 

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Wiwiet Mardiati, mengatakan program ini tidak hanya fokus pada aktivitas bermain, tetapi juga edukasi lintas generasi.

“Permainan tradisional adalah pintu bagi anak-anak untuk belajar karakter, kerja sama, strategi, dan empati. Melalui program ini, kami ingin menghidupkan interaksi sosial yang kini banyak tergantikan oleh gawai,” ujar Wiwiet, dalam keterangannya, Senin (24/11/2025). 

Selain mendampingi anak-anak, tim pengabdian memberikan pelatihan komunikasi publik kepada kader desa agar kegiatan dapat berkelanjutan, termasuk dokumentasi media, branding sapta pesona di lokasi, strategi publikasi lokal, dan pelibatan komunitas. 

 

2. Masyarakat Antusias

Masyarakat antusias mengikuti kegiatan ini. Perwakilan masyarakat Kampung Lembur Sawah, Riri, menyampaikan program ini membawa perubahan positif bagi lingkungan. 

“Biasanya anak-anak main sendiri dengan HP. Tapi setelah ada Kampung Main, tiap sore mereka berkumpul, lari-lari, tertawa, dan mencoba permainan yang dulu dimainkan orang tua mereka. Kami merasa kampung jadi lebih hidup,” kata Riri. 

Program ini diharapkan dapat menjadi model pelestarian budaya di daerah lain, khususnya dalam menguatkan kembali permainan tradisional sebagai bagian dari pendidikan karakter dan interaksi sosial masyarakat.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya