Sejumlah warga mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi sudah berlangsung sekitar satu minggu. Mereka mengatakan, penyebab utama adalah jebolnya tanggul sungai akibat derasnya arus air.
“Sudah seminggu lebih kondisi seperti ini. Air masih tinggi, warga mengungsi, listrik padam, jaringan telepon juga tidak stabil,” ujar Akbar, warga Desa Kubuan.
Ia menambahkan, warga sempat berupaya menutup tanggul secara swadaya dengan karung berisi pasir, namun tidak membuahkan hasil. “Tidak tahan juga, jebol lagi. Kalau tanggul diperbaiki, air pasti surut,” ucapnya.
Kepala Dinas PUPR Sumut, Hendra Dermawan Siregar yang mendampingi Gubernur dalam peninjauan tersebut, memastikan pihaknya telah menerima instruksi langsung untuk menindaklanjuti kerusakan tanggul.
“Kami memang sudah diperintahkan Pak Gubernur untuk segera menangani masalah ini dan itu segera kami lakukan,” kata Hendra.