Herry Haryanto, mantan ketum PB PMII menyebut Kiai Maruf ingin fokus mandito. Berbeda dengan orang-orang dekat Kiai Said Aqil Siraj yang menyebut bahwa mundurnya Kiai Maruf sebagai kode keras untuk comeback sebagai Rois aam.
Sementara orang dekat Kiai Maruf menyebut mundurnya cucu Kiai Nawawi al-Bantani ini adalah respon menohok atas kehadiran Cak Imin di pleno Syuriyah di hotel Sultan beberapa waktu lalu. Di samping juga tidak sependapat dengan sikap Zulfa Mustofa yang menerima penunjukan sebagai PJ Ketum PBNU.
Tiga Peta Kekuatan di NU
Dengan tiga penyikapan yg berbeda atas musyawaroh kubro Lirboyo, tergambar setidaknya tiga peta besar yang bertarung di PBNU saat ini. Pertama, kelompok anti ishlah. Kelompok ini awalnya kompak. Saiful, Prof Nuh Zulfa jadi ikon, dengan berlindung dibalik figur sakral; Rois aam. Belakangan prof Nuh ditarik agak mundur.
Tugas Prof Nuh dipandang tuntas. Saifullah Yusuf juga hanya sesekali tampil menangkis manuver Yahya dan kiai sepuh. Zulfa terus didorong ke pusaran. Zulfa turba ke sejumlah daerah. Peran Zulfa kian menonjol. Backup tim dan logistik, tertata rapi.
Kedua, Genk PKB. Sikap PKB abu-abu. Hingga detik ini, PKB tidak menolak ishlah, tetapi juga tidak secara tegas menerima. Sikap ini harus dibaca sebagai langkah prudent, kehati-hatian. Langkah ini bisa juga dibaca sebagai cara PKB menjaga relasi dengan sejumlah pesantren besar. Intinya PKB main aman.