Pascabanjir Bandang, 100 Sumur Bor Dikebut untuk Pemenuhan Air Bersih di Aceh Utara 

Binti Mufarida, Jurnalis
Selasa 30 Desember 2025 08:52 WIB
Pembuatan Sumur Bor di Aceh Utara (Foto: BNPB)
Share :

JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperkuat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana, salah satunya melalui pembangunan sumur bor untuk mengoptimalkan penyediaan air bersih bagi para penyintas di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Tenaga Ahli BNPB, Brigjen TNI Asep Dedi Darmadi mengatakan, mobilisasi perangkat sumur bor telah dimulai sejak 25 Desember 2025. Pemerintah menargetkan pembangunan 100 titik sumur bor yang akan tersebar di setiap desa di Kecamatan Langkahan.

“Pemerintah menargetkan pembuatan 100 titik sumur bor yang akan tersebar di seluruh desa di Kecamatan Langkahan,” ujar Asep, Selasa (30/12/2025).

 

Pengeboran dilakukan hingga kedalaman sekitar 40 meter dan telah menghasilkan sumber air yang dapat dimanfaatkan. Hingga 29 Desember 2025, dari 10 sumur bor yang telah selesai dikerjakan, enam titik di antaranya telah berhasil mengeluarkan air bersih.

Asep menambahkan, pada setiap titik pengeboran dibutuhkan waktu tunggu sekitar 30 menit hingga air yang keluar menjadi jernih dan layak digunakan oleh masyarakat.

Melalui sinergi antara BNPB, TNI, dan masyarakat setempat, proses pembuatan sumur bor tetap dapat berjalan meski dihadapkan pada kondisi lumpur yang cukup tebal. Pembersihan material lumpur di wilayah terdampak juga terus dilakukan secara bertahap agar pengerjaan dapat berjalan optimal.

Untuk menjaga keberlanjutan fungsi sumur bor, BNPB telah mengumpulkan para kepala desa agar bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas tersebut. Apabila terjadi kerusakan, masyarakat diimbau segera berkoordinasi dengan Koramil 29/Langkahan.

 

Kepala Gampong Rumoh Rayeuk, Mukhtar, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah atas pembangunan sumur bor di wilayahnya. Menurutnya, keberadaan sumur bor sangat membantu pemenuhan kebutuhan air bersih warga terdampak, terutama setelah banjir bandang menyebabkan sejumlah sumur dan sumber air bersih tertutup material lumpur.

Selain pembangunan sumur bor, pemenuhan kebutuhan air bersih juga didukung oleh TNI Angkatan Darat, termasuk unsur Zeni dan Mabes TNI, melalui pengoperasian mobil Reverse Osmosis (RO) atau unit pengolahan air bergerak. Saat ini, dua unit mobil RO telah beroperasi di Kecamatan Langkahan untuk mengolah air kotor menjadi air bersih siap konsumsi.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya