JAKARTA - Sepandai-pandainya tupai loncat akhirnya jatuh juga. Sepertinya itulah yang dialami Dinda, Atn, dan teman-temannya di sekolah. "Profesi" mereka sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) akhirnya terbongkar juga.
Awalnya sekolah menggelar razia hape untuk menyelidiki apakah mereka menyimpan gambar-gambar porno. Kemudian mereka mendapatkan hape Mer di tangan temannya. Saat itu, Mer tidak masuk sekolah.
Kemudian siswi tersebut dipanggil dan disuruh untuk menghubungi Mer. Loudspeaker hape tersebut diaktifkan sehingga bisa terdengar guru. Tanpa disadari, Mer mengatakan dirinya tidak masuk karena sedang melayani "klien" di Taman Sari.
Mer pun selanjutnya dipanggil ke sekolah dan dimintai keterangan. Dia mengaku bersama beberapa temannya menjadi PSK di Lokasari, Taman Sari. Selanjutnya, sekolah pun melakukan penyelidikan ke tempat hiburan tersebut.
Benar saja, guru yang ikut dalam penggerebekan ke lokasari mendapatkan muridnya sedang bertransaksi di diskotek dengan perantara Atn. Kontan saja sekolah langsung mengeluarkan Atn.
Selain Atn, sekolah melakukan pemanggilan terhadap 20 siswi yang diduga bekerja sebagai PSK di Lokasari. Orangtua mereka dipanggil dan diberi pilihan mengundurkan diri atau dikeluarkan.
(Syukri Rahmatullah)